Unduh Aplikasi QuBisa
5 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga
Money Management Tools

5 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga

Punto Wicaksono07 May 244 menit membaca
Dengarkan dengan audio

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan, terutama perekonomian. Kita jadi kesulitan untuk bekerja di luar rumah dan menghasilkan uang selama pandemi berlangsung. 

Di saat yang sama, kita jadi sadar berapa pentingnya memiliki perencanaan keuangan, seperti memiliki dana darurat agar bisa menghadapi kejadian tak terduga. 

Manfaat lain memiliki rencana keuangan, kita lebih tenang dan bisa meminimalisir dampak negatif perubahan ekonomi yang mendadak. Bahkan bisa mencegah terjadinya utang.

Untuk bisa membuat rencana keuangan, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari menghitung pendapatan, pengeluaran, kepemilikan aset, dan utang. Jangan lupa, ada juga faktor kebutuhan mendadak. 

Nah di artikel QuBisa kali ini, yuk sama-sama kita belajar tentang perencanaan keuangan keluarga dan jenis pengeluaran yang perlu dicatat.

Mengenal 2 Jenis Pengeluaran, Apa Saja?

Sebelum melakukan perencanaan keuangan untuk keluarga, kita perlu melakukan persiapan yang dibutuhkan sebelum mengelola keuangan, seperti mengenali 2 jenis pengeluaran yang terdiri atas pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap. Berikut perbedaan keduanya:

  • Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya selalu sama atau tidak berbeda jauh setiap bulan. Contohnya, biaya sewa rumah, listrik, air, internet, hingga kebutuhan sehari-hari. 
  • Pengeluaran tidak tetap adalah biaya yang kita keluarkan dan nominalnya bervariasi, bahkan bisa dihindari atau dikurangi sesuai kebutuhan. Contoh pengeluaran tidak tetap: biaya liburan, makan di luar, hingga belanja barang mewah. Kita harus bisa mengendalikan jenis pengeluaran ini dengan baik supaya tidak mengganggu stabilitas keuangan keluarga.

5 Cara Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga

Lalu bagaimana tata cara merencanakan keuangan keluarga yang lebih baik? Di tahap pertama, coba pahami terlebih dahulu mengenai Improvement Circle

Dalam konteks keuangan, Improvement Cycle adalah siklus perbaikan secara berkala yang terdiri dari identifikasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Kemudian tak ada salahnya kita juga melakukan evaluasi terhadap kesehatan keuangan dengan cara melakukan Financial Health Check Up. Tujuannya agar kita mengetahui total pengeluaran, pendapatan, aset yang dimiliki, dan kepemilikan hutang.

Jika sudah, barulah kita membuat perencanaan keuangan keluarga di bawah ini:

cara merencanakan keuangan

1. Catat Semua Pengeluaran Tetap dan Tidak Tetap

Ada banyak langkah dan cara merencanakan keuangan, namun semuanya akan sia-sia kalau kita tidak tahu jumlah pengeluaran yang sebenarnya dalam satu bulan. 

Jadi, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mencatat semua pengeluaran, baik yang tetap dan tidak tetap. Kemudian mengelompokkannya berdasarkan kategori mendesak dan tidak mendesak. 

Dengan mencatat pengeluaran secara rutin, kita bisa tahu total kebutuhan setiap bulan, mulai dari kebutuhan pokok, biaya pendidikan, kesehatan, transportasi, hiburan, dan sebagainya.

Kemudian, lihat pos keuangan mana yang pengeluarannya sangat banyak dan mulailah mengendalikannya. Lalu ada baiknya, kita juga menghindari kesalahan dalam melakukan perencanaan keuangan.

2. Catat Pendapatan dan Ketahui Kondisi Keuangan

Jika telah selesai mencatat seluruh pengeluaran dan mengetahui secara pasti jumlah pengeluaran keluarga setiap bulan, kini waktunya kita mulai mencatat pendapatan, baik pendapatan tetap (gaji) dan tidak tetap (sampingan). Kemudian, gabungkan keduanya.

Mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan secara detail bermanfaat untuk mengetahui kondisi keuangan keluarga yang sesungguhnya. Apakah masih ada sisa uang setiap bulan? 

Apakah pendapatan sama dengan pengeluaran, sehingga tak ada uang yang bisa ditabung untuk masa depan atau sebagai dana cadangan? Atau jangan-jangan, telah terjadi besar pasak daripada tiang akibat nafsu belanja yang tinggi.

3. Menyiapkan Tabungan dan Dana Darurat

Perencanaan keuangan keluarga dinyatakan berhasil jika mampu menyisihkan sebagian dana untuk tabungan dan dana darurat setiap bulan. Besarnya antara 10 hingga 20 persen dari penghasilan bulanan.

Sebaiknya isi tabungan langsung di hari kita menerima pendapatan. Pada prinsipnya, menabung itu bukan dari sisa uang, melainkan dari uang yang memang seharusnya kita sisihkan dan rencanakan 

Jika ingin hasil yang lebih signifikan, buatlah dua pos penyimpanan terpisah, yaitu untuk tabungan dan untuk dana darurat. Setelah uang masuk di kedua pos ini, jangan diganggu gugat lagi ya. Kecuali, memang ada kebutuhan yang sangat mendesak.

Kita bisa menggunakan dana di tabungan sesuai rencana peruntukannya sejak awal. Misal tabungan beli rumah. Sementara penggunaan dana darurat, misalnya ketika ada anggota keluarga yang sakit atau terkena musibah dan tidak tercover asuransi. 

Selain itu, dana darurat juga akan sangat berguna saat ada kebutuhan dadakan terkait pendidikan, pandemi atau bencana alam, dan lainnya.

menyisihkan uang untuk simpanan cadangan dan tabungan

4. Merencanakan Investasi Jangka Panjang

Selain menyisihkan uang untuk simpanan cadangan dan tabungan, kita perlu pula menyiapkan dana untuk investasi jangka panjang. 

Nah, saat melakukan perencanaan keuangan keluarga, poin mengenai investasi wajib banget masuk dalam perencanaan. 

Saat ini terdapat banyak pilihan investasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ada logam mulia, mata uang asing, saham, deposito, dan sebagainya. Pilihlah instrumen investasi yang memungkinkan nilai uang naik di masa depan, bukannya berkurang. 

5. Buat Laporan Keuangan Bulanan Secara Rutin

Jika sudah mencatat semuanya dengan benar dan teliti, mulailah menyusun laporan keuangan bulanan. Gabungkan semua catatan dengan kaidah akuntansi sederhana yang bisa kita pelajari sendiri. 

Dari laporan keuangan bulanan ini, kita bisa melihat secara jelas bagaimana kondisi keuangan di setiap bulannya. Pada akhirnya, laporan keuangan memberi manfaat, antara lain:

  • Menyusun perencanaan keuangan keluarga bulan berikutnya.
  • Mengambil langkah perbaikan atas pengeluaran yang tidak perlu.
  • Melakukan penghematan pada pos hiburan yang mungkin terlalu boros.
  • Menjadi acuan untuk tindakan yang harus diambil di masa mendatang.

Sudah siap membuat perencanaan keuangan keluarga? Lakukan segera karena kondisi keuangan yang diatur dan direncanakan di masa kini akan menentukan masa depan kamu dan seluruh keluargamu. Jika dalam prosesnya kamu mengalami kesulitan, maka baca juga: Tips Mengatasi Kesulitan dalam Mengatur Keuangan.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua