Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Belajar dari Kasus yang Menjadi Trigger Munculnya Emosi

3.7k penonton · 18 Mei 2022

Bagikan

Belajar dari Kasus yang Menjadi Trigger Munculnya Emosi

Ringkasan

Untuk mengetahui dari mana munculnya tanggapan emosi dasar maladaptive bisa dilakukan dengan mempelajari kasus yang menjadi trigger munculnya emosi. Trigger adalah pemicu masalah. Ada sebuah kasus yang dialami oleh seseorang ketika dimarahi dosennya di depan umum. Kala itu, sang dosen menggunakan baju merah, yang dipersepsikan sebagai ancaman.

Ternyata, setelah proses konseling berjalan, semua hal yang berwarna merah itu men-trigger dia punya respons emosi yang cemas, deg-degan, tangan berkeringat, dan bawaannya ingin kabur. Itulah pengalaman masa lalu yang bisa dipelajari. Jadi, penting bagi Anda jika mengalami suatu respons emosi yang maladaptive, Anda bisa coba cek pengalaman di masa lalu. Terkadang jika pengalaman itu masih bisa diakses oleh otak Anda secara sadar, Anda bisa mengidentifikasi trigger munculnya emosi tersebut.

Tapi ada hal-hal yang tidak bisa diakses oleh kesadaran Anda. Oleh karena itu, Anda membutuhkan bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor untuk melakukan terapi atau hipnoterapi. Apa itu hipnoterapi? Hipnoterapi adalah terapi hipnosis yang dilakukan untuk pengobatan.

Trigger sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu internal triggered dan external triggered. Internal triggered bisa berasal dari pengalaman hidup. Sementara external triggered berasal dari lingkungan dan informasi. Bagaimana cara mengenali trigger? Anda bisa melakukan flashback. Flashback artinya kilas balik, sehingga setiap kali menemui situasi tertentu, ketahui reaksi seperti apa yang Anda lakukan.

Masa lalu memang berperan penting terhadap apa yang Anda rasakan saat ini. Berikut beberapa microlearning yang bisa Anda pelajari di aplikasi belajar online QuBisa untuk move on dari masa lalu:

Instruktur

Instructor Nur Anugerah

Nur Anugerah

Psikolog - Founder Generasi Cakap

Nur Anugerah is an Indonesian psychologist and coach specializing in talent and community development. She is the founder of Generasi Cakap, a psychology and education startup focused on fostering personal growth and career readiness among young professionals.
Lihat Semua >

0Komentar

no profile