4.0k penonton · 4 Januari 2022
Chief of Digital Learning Solutions
Para pengajar di masa kini tidak bisa mengajar seperti zaman di mana teknologi belum secanggih sekarang, apalagi saat ini metode pembelajaran sudah banyak diterapkan secara online. Metode mengajar sebatas ceramah dan menjelaskan di papan tulis sudah menjadi kuno. Hal ini karena apa yang dikatakan guru mudah ditemukan siswa di internet, sehingga siswa jadi kurang memperhatikan. Itulah sebabnya guru harus beradaptasi dan mulai menggunakan teknologi serta menyesuaikan dengan tren para milenial dalam memberikan materi pembelajaran.
Generasi milenial memiliki cara berkomunikasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi milenial lebih menyukai gaya komunikasi teks atau berbicara melalui dunia maya, dan suka membuat akun di beberapa media sosial. Bagi generasi ini, itulah gaya komunikasi yang lancar menurut mereka, tidak lagi selalu tatap muka secara langsung.
Maka, di sini guru harus mampu mengembangkan kemampuan berkomunikasi sebagai cara belajar, tetapi tidak melupakan gaya berkomunikasi secara langsung. Anda harus mampu mendidik siswanya dan membedakan kapan saat untuk berkomunikasi secara online dan kapan berkomunikasi secara langsung.
Apakah siswa Anda masih bingung membaca artikel dari hasil pencarian di internet? Mungkin penjelasan audio visualnya bisa lebih bermanfaat. Tutorial di platform video online seperti Youtube dapat membantu siswa milenial mengerti lebih baik.
Contohnya saat materi membuat kerajinan tangan yang unik, terutama saat mencari ide untuk tugas kelas seni. Bahkan untuk penjelasan praktikum sains, kini terdapat beragam video sebagai rangkaian materi e-learning yang bisa Anda manfaatkan. Siswa milenial lebih familiar dengan metode seperti ini.
Sebagai guru, Anda perlu memberikan dorongan kepada siswa agar lebih kreatif. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran dan jika diperlukan, mengintegrasikan proses pembelajaran tradisional dengan teknologi. Penggunaan materi klasik dan modern bisa menjadi tips menyusun materi pembelajaran untuk generasi milenial yang inovatif.
Selain itu, materi dapat dilengkapi dengan hal-hal yang digunakan untuk merangsang kreativitas siswa. Contohnya seperti permainan kreatif di dalam kelas, membuat project group, melakukan eksperimen sederhana, dan menggunakan visualisasi dari teori.
Berpikir kritis merupakan salah satu kebutuhan mendasar pendidikan di masa milenial, terutama dalam mempersiapkan masa depan peserta didik. Ini sangat berbeda dengan generasi lalu. Selama periode ini, semua informasi begitu mudah didapat sehingga bukan lagi waktunya bagi siswa untuk mengingat.
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengajari anak Anda cara berpikir kritis. Salah satunya adalah dengan mengubah pola materi pembelajaran untuk generasi milenial. Jangan menggunakan pertanyaan yang hanya mengetes kemampuan siswa. Gunakan pertanyaan 5W + 1H, kurangi jawaban langsung, dan dorong siswa mengembangkan nalar mereka.
Pada generasi sebelumnya, tugas kelompok pasti dikerjakan dengan berkumpul dahulu sehabis kelas dan biasanya mengerjakan bersama di rumah salah satu anggota kelompok. Sekarang, bila ada tugas kelompok, buat saja ruang obrolan grup atau group chat sementara di berbagai messaging platform.
Selanjutnya, biarkan siswa mengirim tugas bisa melalui email. Metode ini sangat sesuai dengan zaman dan sudah biasa dilakukan para generasi milenial. Semua serba online dan mereka memang lebih terbiasa dengan metode seperti itu. Sebenarnya, metode ini juga lebih efektif, cepat, dan real time.
Lima tips pemberian materi pembelajaran untuk generasi milenial di atas cocok untuk dilakukan oleh pengajar dan pelajar masa kini. Sebagai kaum milenial, siswa memang sudah lebih maju dan guru harus menyesuaikan diri. Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara positif dan memaksimalkan kegiatan pendidikan.
Anda juga bisa mempelajari materi-materi lain yang berkaitan dengan generasi milenial melalui platform belajar online QuBisa berikut ini:
0Komentar
QuBisa © 2025. All rights reserved.