3.3k penonton · 12 Juli 2022
Personal Developmet & Coaching, Public Class Training
Stres bisa memicu emosi. Contoh, ibu pekerja yang mendampingi anaknya belajar dari rumah sambil meeting online, biasanya mudah marah. Bahkan ada yang kehilangan kepercayaan diri, depresi, hingga apatis. Apa itu apatis? Apatis adalah sikap tak acuh terhadap segala situasi di sekelilingnya.
Jika dibiarkan, dapat mendorong seseorang untuk menyerah karena sudah sampai di tahapan burnout syndrome. Selain itu, perilaku orang stres biasanya mudah mengalami kecelakaan di kantor. Apalagi jika orang tersebut bertugas mengurus mesin-mesin. Ciri-ciri wajah orang stres saat bekerja cenderung terlihat tidak bisa berkonsentrasi. Apalagi orang stres biasanya sulit tidur, mengalami gairah seksual menurun, hingga melampiaskan stres dengan merokok lebih banyak. Di sinilah pentingnya Anda memiliki mindfulness supaya lebih aware terhadap stres yang dialami.
Tidak dimungkiri jika pasca pandemi ada banyak hal yang berubah dari diri seorang pekerja. Selain sulit tidur dan susah makan, orang-orang cenderung mengalami rasa malas yang luar biasa. Bahkan membuat dirinya menunda pekerjaan hingga akhirnya mengalami stres karena deadline semakin dekat.
Beberapa orang juga mengalami overthinking yang berujung pada ketidakharmonisan hubungan dengan pasangan. Apa yang dimaksud dengan overthinking? Overthinking adalah aktivitas yang menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan sesuatu. Akhirnya, bisa mempengaruhi kondisi fisik atau kesehatan seseorang, seperti badan mudah merasa pegal dan lainnya.
Karena stres tidak baik untuk kesehatan mental dan fisik, sebaiknya Anda mulai belajar untuk lebih memahami ciri-ciri stres di sekitar Anda. Caranya bisa dengan menyimak beberapa kursus online gratis dan microlearning di bawah ini:
0Komentar
QuBisa © 2025. All rights reserved.