Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Menyangkal dan Marah dalam Tahapan Berduka

1.8k views · 15 November, 2021

Share
Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Kepergian orang yang dicintai akan menimbulkan rasa duka. Perasan terguncang dan sedih saat kehilangan akan menimbulkan penyangkalan-penyangkalan dan rasa marah, yang tidak tahu harus diungkapkan kemana. Fase menyangkal adalah ketika hati menolak bahwa sesungguhnya pasangan sudah tidak ada lagi dan merasa semua itu hanya bohong. Yang terburuk pada masa denial adalah ketika perasaan kecewa, sedih dan marah menjadi satu. Merasa bahwa suami masih ada dan akan kembali, padahal itu hanyalah perasaan semu.

 

Tahapan stage of grief selanjutnya adalah kemarahan. Hal ini biasanya disebabkan karena minimnya informasi tentang kepergian pasangan, apalagi tidak menemaninya di saat-saat terakhir. Peristiwa sedih tersebut akan terus terbayang. Seakan ingin memutar waktu, merubah keadaan dan menentang takdir bahwa semua yang terjadi adalah sebuah kesalahan.

 

Orang-orang terdekat mesti memahami ini. Kadangkala kekecewaan dan kemarahan membuat seseorang mudah tersinggung dan tingkat emosional menjadi lebih labil, merasa lemah dan tak memiliki sandaran. Orang terdekat jangan pernah meminta agar mereka cepat merelakan, karena kesembuhan butuh proses dan waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari kekecewaan dan rasa sedih itu berbeda tergantung kekuatan dan ketahanan emosional seseorang. 

 

Pada platform belajar online QuBisa, pelajarilah cara mengasah ketahanan emosional dengan menyimak kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau seputar mental health dan personal development berikut ini:

 

 

 

0Comments

no profile