Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Cara Mengatasi Gagal Move On dan Pengendaliannya

1.9k penonton · 12 Mei 2022

Bagikan

Cara Mengatasi Gagal Move On dan Pengendaliannya

Ringkasan

Pernahkah Anda mengalami gagal move on? Menurut kamus Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia, move on artinya berpindah atau berjalan terus. Dalam hal percintaan, move on adalah berpindah ke lain hati atau mampu membuka hati untuk menerima orang baru. 

Move on dari kisah cinta masa lalu, terkadang memang terasa sulit untuk dilakukan. Apalagi jika rasa cinta yang ada masih sangat dalam, sehingga setiap mengingat kenangan lama akan terasa sangat menyakitkan. Walau sulit, bukan berarti move on mustahil untuk dilakukan. Yuk simak beberapa cara untuk move on di microlearning ini.

Apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi gagal move on? Pertama, menerima diri sendiri. Cobalah untuk menerima keadaan yang sedang terjadi. Kedua, hadiahi diri atau lakukan self rewards. Rayakan kesendirian yang kini Anda jalani. Ketiga, sapa diri atau lakukan self checking. Cek perasaan-perasaan yang sedang dirasakan ketika Anda melakukan sesuatu.

Keempat, jujur pada diri. Saat melakukan self checking, cobalah untuk jujur tentang perasaan yang sedang dirasakan. Kelima, lakukan apresiasi diri. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengapresiasi diri yaitu dengan cara self talk yang positif atau lakukan butterfly hug untuk memberikan pelukan hangat kepada diri sendiri. Terakhir, akui dan bersamai diri. Akui apa yang sedang terjadi dan teruslah membersamai diri.

Temukan juga rekomendasi e-learning seputar motivasi dan psikologi lainnya di aplikasi belajar online QuBisa:

Instruktur

Instructor Nur Anugerah, M.Psi, Psikolog, CPC

Nur Anugerah, M.Psi, Psikolog, CPC

CEO Generasi Cakap

Nur Anugerah is an Indonesian psychologist and career coach with over a decade of experience in talent development, organizational culture, and community empowerment. She is the founder and CEO of Generasi Cakap, a psychology and education startup focused on enhancing the skills and mindset of Indonesia's productive generation through coaching, training, and psychological support.
Lihat Semua >

0Komentar

no profile