Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Kurang Apresiasi Jadi Penyebab Terjadinya Burnout

1.4k penonton · 28 Desember 2022

Bagikan

Instruktur

Instructor Soraya Faradilla, S.Psi, MM

Soraya Faradilla, S.Psi, MM

People Manager at Arkadia Works

Soraya Faradilla is an accomplished HR professional with over 15 years of experience across various industries, including manufacturing, FMCG, logistics, IT, and retail. She has a proven track record in driving impactful HR strategies and has received multiple prestigious awards, such as Best Learning & Development Strategy, Best Performance Management, and Excellence in HRMS Implementation.
Lihat Semua >

Deskripsi

Umumnya, burnout disebabkan karena pekerjaan. Tapi tak hanya pekerjaan saja yang bisa menyebabkan burnout, ada beragam faktor lainnya yang dapat memicu burnout. Bisa jadi secara tidak sadar Anda memiliki kebiasaan yang merupakan penyebab burnout. Gejala burnout yang paling umum adalah mulai merasa terasingkan dari aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan, kelelahan emosional, dan penurunan kinerja.

Lalu, apa saja penyebab burnout lainnya? Yang pertama adalah tidak memiliki waktu bersantai atau melakukan hal lain selain bekerja. Kemudian, memilki beban kerja yang menumpuk dan di luar batas kemampuan. Tekanan pekerjaan yang tinggi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami stres hingga akhirnya memicu burnout. Penyebab lainnya burnout adalah kurangnya apresiasi di tempat kerja atau merasa usaha dan waktu yang Anda berikan tidak sepadan dengan hasilnya. Kemudian, pekerjaan yang terlalu monoton atau dinamis bisa membuat Anda burnout.

Burnout sebaiknya jangan dianggap sepele. Jika Anda mulai merasakan ciri-ciri burnout, maka segera mengatasinya sebelum burnout semakin membahayakan kesehatan mental atau fisik Anda. Kelola pikiran serta emosi Anda dan mulai terapkan gaya hidup yang sehat. Simak materi lainnya seputar burnout melalui microlearning, kursus, hingga webinar pada platform belajar online QuBisa:

0Komentar

no profile