Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Hal-Hal yang Harus Dilakukan dalam Proses Coaching

1.0k penonton · 31 Desember 2021

Bagikan

Instruktur

Instructor Maria T Kurniawati

Maria T Kurniawati

Human Capital Expert & ICF Certified Coach

Maria T. Kurniawati is a performance-driven professional currently serving as an advisor at Unifam, with nearly 30 years of combined expertise in Office Management, Strategic Human Resources, Organizational Development, and Corporate Social Responsibility.
Lihat Semua >

Deskripsi

Sobat QuBisa, coaching berbeda dengan training maupun mentoring. Apa itu coaching? Coaching adalah proses mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang maupun perusahaan melalui komunikasi dua arah antara coach (pelatih) dan coachee (peserta/klien). Saat ini, sudah banyak perusahaan yang memasukkan program coaching ke dalam program pengembangan manajemen.

Anda mungkin sudah sering mendengar atau membaca terkait manfaat dari coaching dan siapa saja yang bisa bertugas sebagai coach. Namun, apakah Anda sudah tahu, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang coach? Simak penjelasannya berikut ini.

Tugas Seorang Coach Saat Sesi Coaching

  • Membangun percakapan yang kuat, tetapi bukan bergosip.
  • Mendengar apa yang disampaikan coachee dengan efektif.
  • Mengajukan pertanyaan yang tepat.
  • Melakukan proses pembelajaran yang berkesinambungan.
  • Memberikan feedback efektif.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Seorang Coach

  • Memotong pembicaraan dari coachee.
  • Memberikan arahan karena pada dasarnya coachee harus menemukan kesadaran dalam dirinya.
  • Tidak bersikap netral terhadap coachee.
  • Memaksa coachee untuk ikut sesi coaching.

Tips Mengadakan Coaching Online

Pada masa pandemi Covid-19 yang variannya makin berkembang saat ini, membatasi diri ke luar rumah jika tidak ada pekerjaan mendesak dan tidak bertemu secara tatap muka dengan orang lain terpaksa dilakukan. Namun, tidak masalah karena dengan kecanggihan teknologi dan koneksi internet, Anda tetap bisa melakukan proses coaching secara online.

Sesi coaching online tentunya menjadi tantangan tersendiri, baik dari segi coach maupun coachee. karena umumnya terkendala oleh koneksi internet dan interupsi dari berbagai hal. Untuk mengatasinya, Anda bisa meminimalisir gangguan dengan cara berikut:

  • Memastikan koneksi internet stabil.
  • Memastikan kamera dan microphone device Anda bekerja normal.
  • Mencari tempat yang kondusif.
  • Memastikan Anda mendengarkan coachee sebaik mungkin. Jadi, jauhkan segala perangkat yang mungkin akan memecah konsentrasi Anda.
  • Mengerti cara pengoperasian aplikasi online atau platform tertentu.
  • Jika perlu, persiapkan juga rekaman materi Anda sebelumnya agar membantu coachee memahami materi daripada dibacakan sendiri.
  • Lakukan perekaman sebelum sesi coaching dimulai.

Perbedaan Coaching Online dan Offline

Cara Berinteraksi

Tidak dapat dimungkiri bahwa dalam pertemuan tatap muka (offline), interaksi/hubungan antara coach dan coachee mungkin lebih efektif daripada via online, sebab kursus online sangat bergantung pada koneksi internet. Jadi, mungkin akan ada gangguan selama kursus yang menyebabkan keterlambatan interaksi antara coach dan coachee.

Lokasi dan Waktu Penyelenggaraan

Pada sesi offline, coachee dan coach biasanya akan mengatur waktu dan tempat untuk bertemu, melakukan coaching, hingga tiba di lokasi coaching yang tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak.

Sementara itu, kursus online lebih fleksibel dari segi waktu dan lokasi karena selama ada koneksi internet dan lokasi yang menguntungkan, kursus bimbingan belajar dapat dilakukan di mana saja, seperti misalnya, kursus online gratis di aplikasi siap kerja QuBisa.

Biaya

Dalam kursus offline, pelatih dan peserta pelatihan biasanya membutuhkan biaya akomodasi atau transportasi. Sebaliknya, biaya tersebut dapat diminimalkan dalam kursus online karena biaya transportasi dialihkan ke biaya lain, seperti kuota internet.

Proses Mendengarkan Coachee

Pada sesi offline, pelatih lebih mudah memahami apa yang dikatakan coachee karena pelatih langsung melihat ekspresi dan mendengar intonasi mereka. Di sesi online sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sesi offline, hanya saja, coach harus bekerja lebih keras untuk mendengarkan cerita para coachee.

Itulah hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan seorang coach dalam proses coaching, hingga proses melakukan coaching secara online.  Pembelajaran lainnya mengenai peningkatan kompetensi diri bisa Anda simak melalui microlearning lainnya di platform belajar online QuBisa, seperti di bawah ini:

0Komentar

no profile