3.4k penonton · 21 April 2022
Sebagai manusia yang diberikan akal serta pikiran, merasakan emosi adalah hal yang wajar. Hanya saja, yang sering kali membuatnya tidak wajar adalah reaksi emosional. Apa itu reaksi emosional? Reaksi emosional adalah perubahan yang bisa menghambat seseorang bertindak. Yang terkadang berada di luar kendali.
Kita perlu mengendalikan reaksi emosional supaya reaksi yang muncul bukan dekstruktif, melainkan konstruktif. Apa arti konstruktif? Emosi konstruktif adalah emosi yang bukan negatif tapi positif. Anda mungkin pernah mendengar kalimat mind, body, and soul are one. Emosi dirasakan oleh tubuh dan dikirim ke pikiran. Jadi, emosi sebenarnya bisa dirasakan. Anda bisa melihat warna-warna reaksi tubuh dan pikiran dalam microlearning ini. Ada warms, cool colors, dan netral.
Untuk warna merah atau perpaduan dengan kuning, maka mewakili perasaan menggebu-gebu atau excited. Bisa juga dikatakan sebagai high tone. Sementara warna biru dan hitam masuk dalam low tone. Lebih menggambarkan sikap menarik diri dan mundur.
Sebagai contoh, ketika sedang anger atau marah, Anda bisa melihat reaksi yang dihasilkan dalam tubuh. Mulai dari tangan, kaki, hingga dada ke atas. Jadi tak heran kalau orang yang anger kadang ingin memukul orang lain. Efek marah juga biasanya bisa membuat seseorang sakit kepala karena merasa tegang.
Di platform e-learning QuBisa, Anda bisa mendalami materi terkait jenis-jenis emosi dan cara mengenali emosi. Berikut beberapa microlearning dan kursus online gratis yang bisa Anda coba:
Professional Facilitator & Consultant
0Komentar
QuBisa © 2025. All rights reserved.