Agility dalam leadership adalah kemampuan bergerak cepat dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan. Artinya, kapan pun perubahan terjadi, pemimpin sudah siap menghadapi tantangan apa pun yang muncul dan tahu harus melakukan apa. Nah, ada 4 tipe agility dalam agility leadership. Apa saja? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
4 Tipe Agility dalam Agility Leadership
1. Strategic Agility
Kelincahan strategis adalah kemampuan seorang pemimpin untuk merencanakan dan melaksanakan perubahan strategis dengan cepat.
Ketika memiliki kemampuan ini, kamu paham dengan visi dan misi organisasi, serta mampu menyesuaikan strategi dengan yang terjadi dalam lingkungan bisnis.
Bisa dikatakan, pemimpin yang memiliki strategic agility dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman lebih awal daripada pesaing, sehingga mereka lebih mampu mempersiapkan diri, termasuk mempersiapkan rencana antisipasi agar ancaman tersebut tidak benar-benar terjadi.
2. Operational Agility
Operational agility adalah kemampuan untuk mengelola operasional perusahaan sehari-hari dengan efisien dan efektif, termasuk ketika terpaksa menghadapi perubahan yang terjadi, baik yang sudah diprediksi maupun yang tak terprediksi.
Pemimpin yang memiliki kelincahan operasional dapat merespons perubahan dalam proses kerja, teknologi, atau sumber daya dengan cepat.
Mereka juga mampu meningkatkan proses operasional untuk memastikan bahwa organisasi berfungsi dengan optimal. Pada akhirnya, pemimpin dengan tipe agility ini akan membantu perusahaan tetap kompetitif dan mampu beradaptasi cepat terhadap perubahan pasar.
3. Learning Agility
Pemimpin yang memiliki learning agility selalu terbuka terhadap pembaruan pengetahuan dan keterampilan.
Learning agility adalah kemampuan untuk terus belajar dan berkembang. Dengan memiliki kelincahan belajar, seorang pemimpin akan merasa nyaman dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.
Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk selalu relevan dan terus mengikuti perkembangan terbaru dalam industri.
4. Cultural Agility
Setiap organisasi memiliki budaya uniknya sendiri, dan perubahan dapat memengaruhi dinamika budaya ini. Cultural agility adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam budaya organisasi.
Pemimpin dengan kemampuan ini dapat membantu anggota tim dan organisasi secara keseluruhan untuk beradaptasi dengan perubahan budaya.
Mereka memahami pentingnya nilai-nilai organisasi dan berusaha mempertahankannya sambil tetap memungkinkan inovasi dan perubahan yang diperlukan.
Kenapa Seorang Pemimpin Harus Lincah?
Agility membantu para pemimpin merancang ulang strategi dalam berbagai situasi yang mungkin muncul. Oleh karena itu, pemimpin yang lincah memiliki kemampuan lebih untuk menangani krisis tak terduga yang dapat berdampak pada bisnisnya.
Agility juga memungkinkan individu membuat keputusan cepat untuk meminimalkan dampak perubahan pada organisasi dan pemangku kepentingannya.
Pemimpin dengan agility leadership lebih efektif saat memimpin tim yang beragam, mengelola proyek yang kompleks, dan mendorong inovasi.
Selain itu, pemimpin yang lincah juga memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan kekuatan anggota tim. Dengan adanya kemampuan tersebut, mereka lebih bisa memprediksi dan mengurangi potensi risiko serta menciptakan pembelajaran berkelanjutan dan budaya yang lebih baik dalam timnya.
Kurangnya kelincahan dapat menjadi tanda buruk bagi seorang pemimpin. Kepemimpinan yang buruk dapat menyebabkan kerugian hingga 7% dari omset tahunan perusahaan. Jadi, memiliki SDM yang agile sangat memegang peran penting dalam kepemimpinan.
Kamu sudah tahu mengenai tipe agility dalam agility leadership. Lalu, bagaimana caranya mengetahui, apakah seorang pemimpin memiliki kemampuan yang lincah atau tidak? Yuk, cek penjelasan lengkapnya di artikel berikut: 5 Cara Menilai Kemampuan Agility Seorang Leader.
