Pandemi mengubah banyak hal dalam kehidupan, termasuk cara pandang mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan kesadaran akan pentingnya investasi. Kegiatan untuk menggali ilmu, pengetahuan, juga literasi finansial pun disosialisasikan dengan sangat masif demi menciptakan generasi yang lebih baik di masa mendatang.
Karena faktanya, kemampuan individu dalam mengelola keuangan dan merencanakan keuangan sedini mungkin akan menentukan masa depannya, apakah jadi lebih baik atau malah lebih terpuruk.
Nah pertanyaannya sekarang, kapan seharusnya Anda mulai berinvestasi? Apakah nanti kalau sudah mendapatkan pekerjaan? Apakah ketika masih jadi mahasiswa sudah bisa berinvestasi? Cari tahu secara lengkap mengenai pentingnya investasi sedini mungkin dengan membaca artikel QuBisa ini.
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah suatu bentuk pengalokasian atau penempatan uang atau aset berharga lain pada suatu pihak atau lembaga, dengan harapan ke depannya akan bisa menghasilkan profit atau keuntungan yang menjanjikan. Jangka waktu melakukan investasi pun beragam tergantung instrumen investasi yang dipilih, apakah mau investasi jangka panjang atau hanya untuk jangka pendek. Berbagai instrumen investasi yang tersedia ada banyak macamnya, seperti investasi emas, saham, hingga investasi properti.
Salah satu tujuan utama orang melakukan investasi adalah untuk mencapai kebebasan finansial. Maksudnya, ketika Anda melakukan investasi untuk jangka waktu 20 tahun dan memulai investasi di usia 25 tahun, harapannya keuangan Anda menjadi lebih baik dan sudah bisa bebas secara finansial pada usia 45 tahun. Hal ini bisa terwujud kalau Anda memilih instrumen investasi yang tepat dan dengan profit yang memang menguntungkan.
Mengapa Harus Berinvestasi Sedari Muda?
Masa muda merupakan masa yang paling tepat untuk mulai melakukan investasi. Ada banyak manfaat berinvestasi sejak muda yang bisa diperoleh, yang pastinya akan membuat Anda tak lagi dipusingkan dengan kebutuhan finansial di masa mendatang. Berikut ini alasan pentingnya investasi sedari muda:
Belajar Mengelola Keuangan
Kebutuhan dan pengetahuan mengenai investasi akan memberi manfaat untuk kondisi keuangan yang lebih baik akan mendorong Anda untuk belajar mengelola dan merencanakan keuangan. Anda akan bisa mengatur dengan baik pos-pos pengeluaran, lalu belajar mengalokasikan dana untuk kebutuhan harian, untuk tabungan, dan untuk investasi.
Kapan tepatnya Anda perlu mulai belajar mengelola keuangan? Apakah nanti tunggu sudah bekerja atau bisa dimulai sejak masa kuliah? Nah, sebenarnya untuk mempelajari berbagai hal mengenai perencanaan keuangan sudah bisa Anda lakukan bahkan sejak duduk di bangku sekolah.
Anda bisa mulai dengan mengatur keluar masuk uang jajan yang Anda terima dari orang tua. Misalnya Anda sudah mahasiswa, bahkan Anda bisa mencari uang jajan tambahan dari pekerjaan sampingan yang Anda lakukan di waktu kosong atau saat tidak ada jadwal kuliah. Dengan cara ini, Anda bisa secara perlahan mengumpulkan uang, yang kemudian Anda investasikan pada instrumen investasi yang aman, misalnya deposito, reksadana, atau menabung emas.
Tips untuk belajar mengelola dan membuat perencanaan keuangan bisa Anda pelajari dari microlearning lainnya di aplikasi belajar online QuBisa ini, di antaranya:
- Alasan Banyak Orang Mengalami Kekurangan Uang
- Tips Mengatur Keuangan untuk Para First Jobber
- Perencanaan Keuangan (Financial Planning) Terkini
- Mengapa Kita Harus Berinvestasi?
- Investasi untuk First Jobber
Proses Alokasi Dana yang Bisa Disesuaikan Kemampuan
Semakin dini Anda berinvestasi, maka akan semakin ringan alokasi dana yang perlu Anda lakukan. Misalnya begini, dalam jangka waktu 1 tahun ke depan, Anda akan membutuhkan uang sebesar 12 juta. Jika di awal tahun Anda mulai mengalokasikan dana untuk investasi maka setiap bulan Anda cukup menabung sebesar Rp 1 juta. Namun kalau Anda baru memulainya di bulan ke-6, maka dana yang harus Anda sediakan setiap bulan jadi sebesar 2 juta rupiah. Dari kedua ilustrasi di atas, mana yang lebih ringan Anda lakukan?
Keuntungan Investasi yang Lebih Tinggi
Masih dengan contoh ilustrasi pada poin 2 di atas, mari kita bandingkan imbal balik atau bunga yang akan Anda dapatkan. Jika uang 1 juta Anda masukkan ke rekening tabungan, di mana bunga bank konvensional hanya berkisar antara 2,5 - 3 persen pertahun. Maka bunga setiap bulan yang akan Anda dapatkan kurang lebih Rp 2.500,- dan masih dipotong pajak.
Berbeda hasilnya kalau uang 1 juta yang Anda miliki, Anda investasikan dalam bentuk deposito, misalnya. Saat ini, cukup banyak lembaga keuangan yang menyediakan berbagai instrumen investasi deposito dengan bunga antara 4,5 - 6 persen pertahun. Maka keuntungan dari deposito yang Anda lakukan sebesar Rp 5.000,-
Bisakah Anda membayangkan, berapa keuntungan investasi yang akan Anda dapatkan kalau mulai berinvestasi sekarang, kemudian rutin mengalokasikan dana sebesar 1 juta Rupiah setiap bulan untuk jangka waktu 10 tahun?
Ini baru dari investasi dalam bentuk deposito. Hasil keuntungan akan jauh lebih besar bisa Anda dapatkan jika Anda juga mempelajari investasi dalam bentuk reksadana, saham, emas, obligasi, atau bahkan properti lho.
Keuangan yang Lebih Sehat dan Stabil
Adanya kebutuhan untuk mengalokasikan dana dalam bentuk dana darurat dan dana untuk berinvestasi membuat Anda jadi lebih cermat merencanakan keluar masuk uang yang Anda miliki. Biasanya, pertimbangan yang akan muncul bisa saja ketika Anda dulunya lebih sering nongkrong dan minum kopi di kafe, sekarang Anda jadi lebih berhemat dan hanya sesekali pergi ke kafe. Kebiasaan dan gaya hidup yang berubah akhirnya juga membuat keuangan Anda jadi lebih sehat dan lebih stabil.
Kelak, investasi yang mulai Anda lakukan dari hari ini, akan membuat hidup dan keuangan Anda di masa depan jadi lebih baik juga. Dengan kata lain, ketika Anda memutuskan mulai berinvestasi hari ini, maka uang yang Anda investasikan tersebut bisa menghasilkan lebih banyak uang lagi.
Setelah selesai membaca artikel ini, coba buka kembali pencatatan keuangan Anda, dan lakukan analisis. Berapa banyak uang yang Anda gunakan untuk hal-hal kurang bermanfaat? Berapa banyak isi tabungan Anda? Prinsipnya, daripada gaji habis tak bersisa untuk membeli hal yang sebenarnya tidak diperlukan, lebih baik alokasikan dana untuk berinvestasi. Rajin berinvestasi sedari muda adalah kunci untuk bisa mencapai kebebasan finansial lebih cepat di masa depan.
