Anak Muda Berkarya di Tengah Pandemi

Selama beberapa tahun terakhir ini, proses disrupsi yang luar biasa telah terjadi di seluruh dunia, dan disrupsi ini telah menyentuh setiap bagian dari hidup kita, sebut saja misalnya dalam bidang perhotelan, transportasi, investasi, dan lain sebagainya. Trend ini kemudian menjadi semakin menguat ketika pada tahun ini, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar terhadap dunia pendidikan dan bisnis di Indonesia, dan seluruh dunia pada umumnya.

Semua perubahan dan disrupsi ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang berusia antara 25 – 35 tahun. Mereka yang dapat memanfaatkan peluang ini secara efektif dapat berkarya di tengah-tengah pandemi dan disrupsi, sebaliknya mereka yang tidak siap menghadapinya akan menemui tantangan yang lebih besar lagi ke depan.

Untuk dapat berkarya di tengah pandemi dan disrupsi ini, kita semua memerlukan seperangkat kompetensi yang mumpuni. Sebagai contohnya, beberapa referensi menyebutkan pentingnya kompetensi 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) bagi generasi muda saat ini. Selain itu, bagi kita di Indonesia, tentu kemampuan berkomunikasi secara baik dalam Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional juga merupakan sesuatu yang penting.Demikian pula, digital literacy merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dunia digital saat ini telah memasuki hampir setiap aspek dalam hidup kita.

Penguasaan tentang kompetensi ini tentu saja perlu dilakukan secara bertahap, dan memerlukan kerja keras kita semua, yang dilandasi oleh semangat dan keinginan untuk terus belajar dan kesadaran bahwa belajar adalah sebuah proses seumur hidup (life-long learning).