Teknologi Digital Bantu Dapatkan Penghasilan Tambahan

Zaman dulu, ketika kita jual diri dalam tanda kutip, kita harus bertatap muka langsung dengan orang atau kliennya. Kemudian harus mempunyai koneksi. Nah, di era digitalisasi, kita bisa membangun koneksi yang luas melalui personal branding. Syaratnya, dengan mengetahui caranya dan bertemu dengan orang yang tepat.

Contoh, coach Lika Satvarini senang membuat konten terkait training. Dari konten tersebut ada 3 hingga 4 orang yang langsung menghubunginya. Anda bisa membayangkan, bukan? Jika semakin banyak konten dibuat, maka semakin banyak pula orang yang tahu dan tertarik dengan Anda. Dengan kata lain, digital lifestyle yang sedang booming saat ini bisa membantu proses personal branding.

Jika diperhatikan, para profesional yang saat ini bermain di dunia digital justru semakin kreatif. Tidak melulu memasarkan jasa secara formal. Padahal dulu, penyanyi yang baru memulai langkahnya dalam berkarir harus berkeliling menawarkan diri ke label rekaman atau label musik Indonesia. Nah, saat ini tidak perlu hal seperti itu. Saat ini Anda bisa menjadi penyanyi berdasarkan video viral TikTok yang disukai oleh banyak orang. Kemudian Anda diundang oleh media.

Dulu penyanyi mendapatkan honor ketika selesai perform dan dibayar oleh pihak yang menyewa atau membeli lagunya. Sekarang tidak begitu, Anda bisa menyanyi di suatu platform dan langsung membayar Anda. Dengan kata lain, teknologi digital membantu banyak profesional dalam mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak microlearning kali ini sampai habis ya sobat QuBisa!

Ingin menghasilkan penghasilan tambahan atau passive income di dunia digital melalui profesi lainnya? Kalau begitu jangan lupa untuk mengakses aplikasi belajar online QuBisa dan mengikuti materi kursus online gratis di bawah ini:

• Tips Bekerja di Dunia Digital
• Kesibukan saat Bekerja di Agensi Digital
• Peluang Kerja Baru bagi Generasi Muda Digital