Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Tantangan Menjalankan Kelas Pelatihan di Masa Pandemi

4.2k views · 4 January, 2022

Share
Nelly Mathias

Nelly Mathias

Tidak dimungkiri jika pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 lalu mempengaruhi banyak hal. Tak hanya perekonomian, pariwisata, pendidikan, dan kesehatan saja. Berbagai macam pelatihan pun turut terkena dampaknya karena banyak yang harus beralih secara online.

Pelatihan online memberikan tantangan tersendiri bagi seorang trainer. Sebab yang biasanya memberikan pelatihan face to face beralih jadi online. Padahal banyak program offline yang seru sudah dirancang. Belum lagi kontrak pelatihan yang terbagi menjadi beberapa batch jadi batal karena perusahaan pun banyak yang stuck akibat pandemi.

Tantangan Beserta Solusi dalam Mengikuti Pelatihan Online

Di sisi lain, ada juga perusahaan yang terus melakukan upaya agar karyawannya bisa mengikuti pelatihan online untuk meningkatkan soft skill maupun hard skill sesuai perkembangan zaman. Berikut ini adalah tantangan disertai solusi pelatihan online selama pandemi yang bisa Anda terapkan.

Koneksi Internet yang Belum Merata

Tidak dimungkiri jika hambatan dalam melakukan pelatihan online adalah ketersediaan infrastruktur jaringan atau koneksi internet yang mumpuni. Sayangnya hingga saat ini, masih banyak masyarakat di daerah-daerah tertentu yang bahkan belum terjangkau internet. Untuk itu, perlu adanya peran dari pemerintah untuk secepatnya melakukan pemerataan jaringan internet di seluruh Indonesia.

Adanya Gangguan dari Lingkungan Sekitar

Walau bagaimanapun, antara pelatihan offline dan online sangat terasa perbedaannya. Sebab, jika melakukan pelatihan offline atau tatap muka, Anda tentu akan mengunjungi tempat lembaga pelatihan atau setidaknya belajar di ruangan khusus yang ada di kantor tanpa adanya gangguan dari keluarga, kebisingan lingkungan sekitar, hingga harus membagi waktu menemani anak sekolah online.

Solusinya, Anda harus menyediakan ruang khusus di rumah yang minim gangguan supaya bisa berkonsentrasi selama pelatihan sedang berlangsung dan beritahukan kepada keluarga untuk tidak memanggil Anda selama beberapa waktu tertentu.

Banyak Peserta yang Bersikap Pasif

Karena tidak face to face, biasanya banyak peserta yang tidak mengaktifkan kamera atau on cam, sehingga akhirnya peserta menjadi kurang aktif, dan instruktur pun tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang dilakukan peserta. Kemudian sulit mengetahui pesertanya sudah mengerti setiap materi yang disampaikan atau justru tidak mengerti sama sekali.

Di sinilah perlunya kemampuan instruktur dalam membaca situasi dari setiap peserta yang mengikuti pelatihan. Instruktur harus lebih terampil memilih metode pelatihan yang bisa interaktif. Jadi, sangat penting bagi instruktur mengikuti pelatihan khusus instruktur, sehingga mampu memaksimalkan kemampuan setiap peserta saat mengikuti pelatihan online.

Peserta Kesulitan Bekerja Sama dalam Kelompok

Saat proses pelatihan offline atau tatap muka langsung, umumnya instruktur membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Tujuannya agar para peserta pelatihan bisa menyelesaikan tugas atau masalah secara bersama-sama. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelatihan online. Di mana dengan adanya banyak kendala seperti internet dan gangguan dari lingkungan, keterikatan antar anggota kelompok jadi turut terkendala.

Bagaimana solusinya? Perlu ada komite yang bertugas melakukan penelitian dan pengembangan silabus pelatihan online. Jadi, bisa mengurangi kegiatan kelompok dan setiap peserta bisa mencapai tujuan pelatihan yang sama.

Selain pelatihan yang diadakan perusahaan, Anda juga bisa upgrade keterampilan sukses milenial dan keterampilan digital milenial Anda melalui platform belajar online populer di Indonesia, yaitu QuBisa.

Ada banyak materi pelatihan online seputar coaching, mentoring, dan lainnya yang bisa Anda coba ikuti. Selain itu, kursus online gratis, microlearning, hingga kursus berbayar dapat Anda manfaatkan sebaik mungkin, seperti berikut ini:

0Comments

no profile