Stres dapat Memperburuk Kualitas Pengambilan Keputusan

Sobat QuBisa, setiap orang yang bekerja pasti pernah mengalami yang namanya stres. Stres kerja adalah tekanan yang dialami ketika ada sesuatu yang melampaui kapasitas pekerjaan kita. Namun, apabila tekanan tersebut masih dalam batas normal, maka stres yang dialami juga masih dapat disebut normal.

Stres yang berlebihan terjadi apabila seorang individu mengalami tekanan secara terus-menerus terhadap dirinya. Ini merupakan salah satu cara mengidentifikasi stres. Tekanan yang berlebihan atau disebut dengan distres ini dapat mengakibatkan beberapa dampak terhadap tubuh kita, seperti sakit kepala, susah tidur, susah makan, atau ada yang over-eating dan gatal-gatal.

Adanya stres yang berlebihan juga menyebabkan terjadinya banjir kortisol di otak. Hormon kortisol adalah hormon yang dihasilkan di dalam tubuh dan memiliki fungsi memengaruhi respons tubuh terhadap stres. Kadar kortisol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dan memicu terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Selain itu, rusaknya sel-sel otak menyebabkan terjadinya blank, yaitu saat pikiran merasa kosong dan tidak memiliki kemampuan berpikir. Kondisi tersebut dapat berkembang menjadi overthinking sehingga seorang individu bisa saja kehilangan kreativitas dan sulit mengambil keputusan.

Apabila ini terjadi, pengaruhnya sangat luas. Bukan saja terhadap kondisi fisik dan psikis, tetapi juga berpengaruh terhadap pekerjaan. Jangan sampai Sobat QuBisa mengalami hal ini, ya! Yuk, ikuti terus video pembelajaran lainnya di platform belajar online QuBisa dengan beragam tema di dunia kerja:

• Merasa Burnout? Ini Cara Mengatasinya!
• Multitasking Apakah Efektif?
• Cara Sukses Menghadapi Hybrid Work