1.6k melihat · 11 Mei 2022
Dalam merespons situasi kritis, manusia memiliki dua cara, yaitu optimis dan pesimis. Apa artinya optimis dan pesimis? Optimis atau optimisme artinya sikap selalu mempunyai harapan dan pandangan baik di segala hal. Orang yang merespons dengan optimis biasanya lebih positif thinking, stabil secara emosi, mampu melakukan refleksi, dan memiliki kontrol dalam diri.
Orang yang optimis akan berpikir selalu ada pelajaran yang dapat diambil dari masalah kritis yang dihadapi. Kemudian selalu percaya ada kesempatan baru setelah masalahnya usai. Orang optimis juga percaya bahwa perubahan akan terjadi dan siap berlatih agar dapat menghadapi perubahan dengan baik.
Bagaimana dengan pesimis? Pesimis adalah sifat yang menganggap segala sesuatu merupakan hal buruk atau jahat. Orang yang merespons secara pesimis akan selalu berpikiran negatif. Kemudian melihat hal positif yang ada hanya merupakan kebetulan belaka, serta tidak memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri. Orang yang pesimis akan menganggap dirinya tidak bisa berbuat apa pun saat menghadapi suatu masalah. Mereka juga cenderung menyalahkan orang atau pihak lain atas masalah yang dihadapi.
Apa yang harus dilakukan saat menghadapi masalah? Pertama, cobalah untuk menerima masalah tersebut, jangan mencoba bersikap denial atau menolak situasi yang terjadi. Kedua, ubah mindset dan heartset, terimalah hal yang terjadi. Kemudian mencoba untuk mengubah isi kepala dan isi hati. Ketiga, berdamai dengan keadaan. Setelah menerima keadaan serta mengubah mindset, selanjutnya cobalah untuk berdamai dengan keadaan dan diri sendiri.
Sobat QuBisa dapat mempelajari materi lainnya seputar psychology dan personal development pada kursus online gratis di platform belajar online QuBisa, berikut:
CEO Generasi Cakap
0Komentar