1.7k melihat · 29 Mei 2022
Pernahkah Sobat QuBisa bertanya-tanya, difficult person sebenarnya ada atau tidak? Kalau melihat microlearning sebelumnya, Sobat QuBisa dianjurkan untuk tidak menyalahkan orang lain dan memperbaiki diri agar memiliki growth mindset serta pola pikir yang lincah (agile).
Growth mindset adalah pola pikir yang terus bertumbuh, senang belajar, dan mampu menerima perubahan. Jadi, sebenarnya tidak ada yang namanya difficult person. Yang ada hanyalah kepribadian yang mau bertumbuh dan mau berubah. Semuanya tergantung mindset saja, apakah kita mau bertahan, atau melawan?
Difficult artinya sulit. Ini berhubungan dengan rasa. Rasa susah berinteraksi dengan seseorang, rasa bahwa seseorang itu sulit, dan sebagainya. Permasalahannya, kalau secara pribadi tidak suka dengan seseorang, kita bisa evaluasi diri. Namun, bagaimana jika perasaan tidak suka terjadi secara massal? Perasaan sekumpulan rekan kerja kita yang tidak suka terhadap atasan misalnya.
Secara umum, mungkin akan terlihat bahwa atasan kita salah karena banyak orang membencinya. Faktanya, kitalah yang seharusnya membenahi diri. Daripada menghilangkan energi untuk membenci atasan, fokuskan saja energi untuk memperbaiki pekerjaan yang salah. Sayangnya, banyak orang berlaku sebaliknya, menghabiskan energi untuk marah-marah dahulu, baru memperbaiki pekerjaan.
Untuk terus upgrade skill. Yuk pelajari aneka topik microlearning dan kursus online gratis lainnya seputar hal-hal yang diperlukan oleh pekerja milenial melalui platform e-learning QuBisa di bawah ini
Professional Facilitator & Consultant
0Komentar