Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Pandangan Generasi Z terhadap Generasi Millennials

2.4k penonton · 29 Juli 2022

Bagikan

Pandangan Generasi Z terhadap Generasi Millennials

Ringkasan

Generasi Z belajar dari kesalahan generasi milenial. Misalnya dari konsep pernikahan. Di era generasi milenial, generasil X, dan baby boomers, menikah adalah suatu keharusan. Apa itu baby boomer? Baby boomers adalah generasi yang lahir antara tahun 1946 hingga 1964. Sementara generasi Z berpikir bahwa menikah tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan, sehingga menikah tidak perlu terburu-buru. Generasi Z sedang belajar membaca perilaku generasi milenial.

Generasi Z memandang generasi milenial atau generasi Y sebagai orang yang transformatif terhadap teknologi, sebab invovasi ada di tangan mereka. Ya, generasi Y adalah generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1994. Cirinya mereka sering berkomunikasi melalui media dan teknologi digital.

Konsep kehidupan generasi Z sangat merdeka. Dengan kata lain, generasi Z bebas menentukan nilai dan perilaku yang mereka anut. Ada pandangan generasi Z yang sulit diterima oleh baby boomers karena generasi terdahulu kurang open minded, sehingga harus dibicarakan. Apa itu open minded? Open minded adalah pola pikir terbuka pada ide, gagasan, atau informasi yang ada.

Generasi milenial itu hanya memiliki 2 pilihan, menikah terlebih dulu atau mengejar karier dulu? Mengapa? Yuk cari tahu jawabannya dalam microlearning kali ini. Jika sobat QuBisa ingin mengetahui lebih lanjut terkait kehidupan antar generasi, maka cobalah mengikuti kursus online gratis berikut di aplikasi belajar online QuBisa:

Instruktur

Instructor Dr. Geofakta Razali, S. I. Kom, M. I. Kom, C. Ht (Associate Professor)

Dr. Geofakta Razali, S. I. Kom, M. I. Kom, C. Ht (Associate Professor)

CEO Kaum Design Studio and Communication Lecturer

Dr. Geofakta Razali is an Associate Professor at LSPR and the Founder of PT. Geo Design Eduka. He specializes in psychology communication, digital media, and holistic well-being. As a speaker, hypnotherapist, and content creator, he promotes mental health and self-growth through neuroscience and mind-body approaches.
Lihat Semua >

0Komentar

no profile