Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Kiat Menghadapi Lingkungan yang Cenderung Toxic

2.5k penonton · 1 Oktober 2021

Bagikan

Instruktur

Instructor Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Psikolog & Founder Akusara Psychology Consultant

Gita Ayu Puspita is a Psychologist and the Founder of Akusara Psychology Consultant. She is passionate about promoting mental well-being and personal growth through science-based, empathetic psychological services tailored to individual and organizational needs.
Lihat Semua >

Deskripsi

Tindakan mom shaming sangat mempengaruhi psikis seorang ibu. Jika setiap hari mendengar perkataan toxic, tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman, cemas, kesal, emosi, bahkan sampai membuat stress. 

 

Apa itu toxic? Toxic adalah racun. Anda harus segera membatasi lingkungan pertemanan Anda agar terhindar dari toxic people. Karena lingkungan adalah tempat tinggal semua makhluk hidup. Lalu, apa yang dimaksud dengan lingkungan toxic? Lingkungan toxic artinya tempat di mana orang-orang di dalamnya memiliki pengaruh maupun perilaku negatif seperti senang membully dan melakukan mom shaming. Ingat, Anda boleh memilih lingkungan yang membuat Anda jadi lebih baik, termasuk lingkaran pertemanan di media sosial.

 

Ya, berselancar di media sosial memang mengasyikkan. Namun, Anda harus menyadari bahwa dampak negatif media sosial sangat banyak. Salah satunya menjadi tempat pelaku mom shaming. Selain menyaring pertemanan, Anda bisa memfilter apa yang harus dipublish dan mana yang menjadi konsumsi pribadi. Tapi jika terlanjur menjadi korban mom shaming, Anda bisa mengikuti cara menghindari mom shaming di media sosial dengan menghapus komentar jahat dan memblokir akun pelaku.

 

Agar semakin percaya diri menghadapi mom shaming, mari mempelajari materi kursus online gratis di QuBisa aplikasi belajar online.

 

 

 

0Komentar

no profile