1.9k penonton · 11 Mei 2022
Umumnya manusia dewasa menghabiskan waktu untuk berkomunikasi sebesar 70% di dalam hidupnya. Sisanya digunakan untuk tidur, makan, dan berbagai aktivitas lainnya. Komunikasi yang dilakukan oleh manusia ini meliputi kegiatan mendengarkan, mengadakan percakapan, dan saling berbicara. Sayangnya, di masa pandemi, aktivitas komunikasi seperti ini menjadi berkurang. Yang bisa dilakukan hanyalah komunikasi virtual secara jarak jauh.
Komunikasi virtual adalah komunikasi yang dilakukan melalui perangkat elektronik dan jaringan internet. Oleh sebab itu, kekuatan body language yang seharusnya memiliki persentase 55% sebagai elemen komunikasi menjadi berkurang separuhnya. Jadi, selain memiliki banyak keunggulan, komunikasi virtual juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain berkurangnya rasa empati antar-individu. Contoh rasa empati, misalnya, dapat merasakan kesedihan atau kesulitan orang lain. Namun, karena tidak bertatap muka, rasa empati ini menjadi berkurang.
Kurangnya empati ini menimbulkan kekacauan dalam budaya perusahaan, mengurangi tingkat kepercayaan, dan menurunkan kepuasan karyawan sebesar 50%. Menurut penelitian dari Dr. Karen Sobel-Lojeski, dampak buruk komunikasi modern lainnya adalah menurunkan kejelasan tujuan dan menyebabkan penurunan perilaku inovatif. Selain itu, terjadi penurunan kepercayaan dan penurunan komitmen terhadap organisasi. Tak disangka, ternyata komunikasi virtual juga memiliki dampak yang kurang baik.
Apabila Sobat QuBisa tertarik mempelajari lebih lanjut mengenai teknologi dan komunikasi digital, yuk coba simak beragam microlearning lainnya yang ada di platform belajar online QuBisa:
Professional Image Consultant & Self Growth and Career Coach
0Komentar
QuBisa © 2025. All rights reserved.