Ternyata ada banyak rekam jejak digital yang tersimpan di internet. Yang bisa ditinggalkan dari jejak digital yang tersimpan di internet adalah riwayat pencarian. Yang mana bisa melalui banyak saluran. History pencarian ini meliputi apa yang Anda klik, Anda akses atau kunjungi. Kemudian bisa juga apa yang Anda cari. Untuk itu, carilah hal-hal yang positif saja.

Tak hanya itu, pesan chat dalam aplikasi, termasuk yang sudah terhapus juga menjadi rekam jejak digital. Karena bisa dilacak atau dipanggil kembali oleh orang yang melakukan tindak kejahatan dengan cara sadap WhatsApp. Hal tersebut tergambar dari banyaknya kasus yang dialami oleh selebriti di Indonesia. Ketika yang bersangkutan sudah menghapus foto-foto dan sebagainya, tapi ternyata bisa bocor ketika perangkat gawainya dijual dan berpindah kepemilikan. Hal seperti ini juga harus diantisipasi.

Saat Anda menulis chat di aplikasi yang terdapat pada perangkat digital, sebaiknya hati-hati. Ada baiknya tidak mengumbar atau membagikan hal yang bersifat pribadi. Belajarlah memilih dan memilah apa yang bisa Anda bagikan dan tidak bisa dibagikan.

Perlu diingat, unggahan foto dan video di media sosial juga akan terbaca sebagai rekam jejak digital Anda. Upload adalah proses mengirim atau mengunggah suatu data ke internet. Begitu juga foto dan video yang ditandai, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja itu akan menjadi rekam jejak digital Anda.

Walaupun kejahatan digital dan jejak digital buruk bisa bawa sial. Nyatanya teknologi digital juga memiliki banyak manfaat saat Anda menggunakannya dengan bijak. Pelajari selengkapnya materi terkait pemanfaatan teknologi melalui kursus online gratis berikut:

• 10 Teknologi di Era Industri 4.0
• Lintas Bidang Teknologi Tiga Dimensi
• Aktif di Media Sosial untuk Membangun Personal Branding