Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Arogansi Manager Muda, Kualitas Leadership Dipertanyakan

4.0k views · 22 December, 2021

Share
Info QuBisa

Info QuBisa

Kebanyakan orang yang baru menjadi manager biasanya menjadi arogan, atau dirasakan oleh orang-orang di sekelilingnya seperti arogan. Di saat yang sama, kualitas manager muda terkait leadership-nya juga masih banyak dipertanyakan oleh lingkungan sekitarnya.

Manager lama pasti kualitasnya sudah diakui, apalagi saat meniti jenjang karier di perusahaan yang sama. Karyawan atau relasi si manager sudah pasti tahu bagaimana rekam jejak perjalanan karier manager tersebut. Minimal, manager lama ini sudah memiliki jam terbang dan pengalaman. 

Arogansi di sini maksudnya adalah kesombongan atau keangkuhan. Ketika manager melakukan kesalahan dan tidak mau meminta maaf, bisa diartikan bahwa dia ingin menunjukkan arogansi kekuasaannya. Penjelasan lengkap mengenai arogansi yang biasanya ditunjukkan para manager muda bisa Anda pelajari pada kursus online gratis berbentuk video microlearning di aplikasi belajar online QuBisa ini.

Arogansi Manager Muda Bisa Dihindari Melalui Leadership

Pelatihan kepemimpinan adalah sesuatu yang harus dilakukan perusahaan karena bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia atau human resources, khususnya bagi para pemimpin. Para pemimpin yang sebaiknya mengikuti pelatihan leadership di antaranya adalah supervisor, manajer, atau dewan direksi. Pelatihan leadership diharapkan dapat meningkatkan kualitas para pemimpin, yang kemudian bisa memberi pengaruh lebih baik pada produktivitas perusahaan.

Mengapa pelatihan kepemimpinan ini penting? Tentu saja karena ada hubungannya dengan SDM atau sumber daya manusia yang merupakan aset berharga bagi perusahaan sehingga perlu terus dibina dan dikembangkan. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda sebagai seorang pemimpin. Itulah sebabnya, penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan bisa memberi gambaran sekaligus cara memimpin yang lebih efektif dan terarah, terutama bagi generasi muda yang baru saja naik jabatan menjadi pemimpin.

Bagaimana Mengatasi Arogansi dalam Pelatihan Kepemimpinan?

Kesombongan bukanlah cara kepemimpinan yang baik. Justru ini akan mengurangi potensi yang sebenarnya dimiliki karyawan dan masih bisa ditingkatkan. Akibat dari potensi yang tidak berkembang tentu akan berdampak negatif bagi perusahaan. Manager yang arogan tidak pernah mau mengakui kesalahannya dan selalu berusaha mencari alasan atas tindakannya.

Tidak mudah memang menjadi manager di usia muda, sehingga pelatihan kepemimpinan harus dilakukan dengan benar. Cakupan materi pelatihan kepemimpinan sangat luas, salah satunya adalah bagaimana mengatasi sikap arogan. Nah, berikut beberapa tips yang bisa Anda pelajari sendiri atau menjadi materi dalam leadership training.

Memiliki Cara Berpikir yang Terbuka 

Memiliki pola pikir yang terbuka dan didukung dengan growth mindset menjadi salah satu hal yang penting dimiliki seorang leader atau atasan. Dengan memiliki pemikiran yang terbuka, Anda sebagai pemimpin bisa menerima berbagai kritik dan saran, kemudian menemukan ide-ide baru dan inovasi untuk meningkatkan penjualan, misalnya. Bahkan, cara berpikir terbuka memungkinkan Anda dapat melihat sisi positif dari kritik dan bisa menghindari konflik atau perdebatan.

Kalau pimpinan memiliki pemikiran terbuka dan mau menerima saran serta kritik, maka karyawan juga tak segan menyampaikan pendapat, yang bisa jadi akan membangun dan membawa perbaikan bagi kinerja tim sekaligus perusahaan. Di sisi lain, ketika ada beberapa pendapat yang berbeda, kemampuan ini akan membantu menyelesaikan masalah. Sampai akhirnya, manager dapat membuat keputusan yang objektif.

Paham bahwa Manager Juga Manusia yang Tidak Selalu Benar

Supaya pemimpin masa depan tidak memiliki sifat dan sikap yang arogan, memang sebaiknya di setiap pelatihan leadership ada pembahasan mengenai hal ini, karena dapat membantu memberi gambaran bahwa apa yang manager anggap benar belum tentu ketika dipraktikkan di lapangan juga benar.

Dengan kata lain, sebagai manager, tentu Anda punya kualifikasi yang baik sehingga bisa mendapatkan dan bisa berada di posisi manager. Hanya saja, Anda belum tentu lebih baik dari orang lain. Bisa jadi, ada karyawan di dalam tim Anda yang statusnya masih kontrak, ternyata memiliki pemikiran atau ide yang brilian karena ia memang berbakat atau memiliki pengalaman menerapkan ide tersebut.

Pelajari juga tema terkait leadership dalam perusahaan di video pembelajaran dari platform siap kerja QuBisa di bawah ini:

 

0Comments

no profile