Alasan Mengapa Mencari Pekerjaan Semakin Sulit

Sobat QuBisa, pernahkah Anda merasakan kondisi semakin sulitnya mendapat pekerjaan di masa sekarang ini? Sebenarnya, apa yang mengubah landscape dunia profesional sehingga semakin susah cari kerja? Berdasarkan hasil penelitian atau data BPS Tahun 2022, saat ini Indonesia tengah berada dalam era bonus demografi.

Bonus demografi adalah sebuah kondisi di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.  Seperti diketahui, 70% dari total penduduk Indonesia merupakan usia produktif, yakni berkisar antara 15-64 tahun.

Data juga menunjukkan bahwa mereka yang mampu menyelesaikan pendidikannya sampai perguruan tinggi naik selama 10 tahun ke belakang sebanyak 2,2 kali lipat. Oleh karena itu, kondisi bonus demografi ini memunculkan banyak tantangan industri yang membuat Indonesia masuk ke dalam premature deindustrialization. Premature deindustrialization adalah adanya tingkat penurunan yang terjadi di dalam sektor industri.

Sobat QuBisa pasti tahu bahwa industri adalah sektor yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak. Jika sektor industri menurun, tentu saja implikasinya adalah penyerapan tenaga kerja juga menurun. Alhasil, ada ketidaksesusaian supply dan demand. Ketika supply sedang tinggi-tingginya atau bisa dikatakan usia produktif sedang tinggi-tingginya, tapi kemudian ceruk dari lowongan pekerjaan itu semakin menurun.

Akhirnya itulah alasan mengapa mencari pekerjaan semakin terasa sulit. Namun bukan berarti Anda sulit menggapainya. Yuk, dapatkan tips mendapatkan pekerjaan dan membangun karier cemerlang lewat kursus online gratis yang ada di aplikasi siap kerja QuBisa berikut ini:

• 5 Kunci Sukses Dalam Mencari Pekerjaan
• Persentase Jenis Pekerjaan Di Masa Depan Menurut Beberapa Lembaga Survey
• Apakah Saya Sudah Siap dengan Jenis Pekerjaan Baru di Era Industri 4.0?