Unduh Aplikasi QuBisa
Tugas dan Tanggungjawab Seorang Digital Marketing
Digital Marketing

Tugas dan Tanggungjawab Seorang Digital Marketing

Punto Wicaksono13 Feb 245 menit membaca
Dengarkan dengan audio

Digital marketing menjadi penting saat ini karena membantu bisnis menjangkau lebih banyak audiens dibandingkan dengan pemasaran konvensional. Dalam pelaksanaannya, kamu butuh seorang digital marketing. 

Nah, tugas atau job desc digital marketing, meliputi mengelola website, menerapkan strategi SEO dan SEM, produksi dan distribusi konten berkualitas serta masih banyak lainnya. Baca yuk ulasan lengkap mengenai tanggung jawab dan tugas digital marketing di artikel ini.

Job Desc Digital Marketing di Perusahaan.

1. Mengelola Website Perusahaan.

Dalam pemasaran secara digital, kamu tidak harus berhadapan dengan konsumen untuk memberi informasi mengenai produk maupun layanan bisnis. Cukup menyediakan website untuk menggantikannya. 

Namun untuk mengelola situs bisnis, kamu membutuhkan seorang digital marketing. Tugas dan job desc digital marketing adalah mengelola website perusahaan. Tujuannya, agar bisa memiliki kinerja website bisnis yang bagus dan mendatangkan banyak pelanggan.

Seorang digital marketing juga harus membuat landing page yang menarik dan fungsional, serta memiliki navigasi yang memudahkan audiens. 

Selain itu, digital marketer harus bisa membuat desain website sesuai dengan branding usaha, serta wajib paham copywriting

Manfaat menggunakan copywriting dalam membuat iklan adalah dapat menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk melakukan suatu tindakan yang kamu harapkan, entah melakukan pembelian atau melakukan jenis konversi lainnya.

Strategi Search Engine Marketing

2. Menerapkan Strategi SEO.

Tugas digital marketing selanjutnya yaitu menerapkan strategi SEO. Tugas ini masih berkaitan dengan tugas sebelumnya. 

Sebab, dalam mengelola website tentu harus memperhatikan kaidah SEO agar web memiliki traffic atau jumlah kunjungan yang tinggi.

Ada beberapa strategi SEO yang biasanya diterapkan, misalkan saja penggunaan kata kunci tertentu untuk mendapatkan ranking di halaman pencarian, optimasi foto, loading website, dan lainnya. 

3. Distribusi Konten Berkualitas.

Tugas dan tanggung jawab dalam digital marketing selanjutnya, yaitu melakukan distribusi konten yang berkualitas. Artinya seorang digital marketer harus paham platform yang tepat untuk mengunggah konten promosi. 

Tanpa pengetahuan seputar audiens tentu konten yang dibuat bisa sia-sia karena tidak tepat sasaran. Misalkan saja, perusahaan pakaian anak menggunakan platform yang audiens-nya mayoritas remaja saat berpromosi, tentu tidak sesuai. 

Distribusi konten harus dilakukan secara terus menerus karena jika tidak teratur bisa berdampak pada engagement atau nilai interaksi akun. Sederhananya, akun suatu brand yang jarang posting, lama-lama akan ditinggalkan pengikutnya. 

Hal yang sama berlaku bagi brand yang jarang terlihat di media sosial bisa dilupakan konsumen. Nah, agar dapat update konten secara teratur, kamu perlu membuat perencanaan konten. 

4. Manajemen Iklan dengan SEM.

Search Engine Marketing adalah strategi populer dalam pemasaran produk secara digital. Mirip dengan SEO, namun cara ini dilakukan secara berbayar karena kamu perlu 'membeli' peringkat di halaman hasil pencarian. 

Beberapa poin seputar SEM yang harus dikuasai seorang digital marketer, antara lain mengidentifikasi buyer persona yang sesuai dengan produk agar materi iklan tepat sasaran. Tentunya memasang iklan berkaitan dengan besarnya anggaran yang dikeluarkan, bukan? 

Terlebih iklan merupakan salah satu konten yang dihindari pengguna, sehingga kamu harus membuat iklan yang mendorong audiens tak punya pilihan lain, selain melakukan klik.

Strategi Funneling

5. Melakukan Promosi SMM.

Strategi lain yang tak kalah populer dibanding cara sebelumnya, yaitu Social Media Marketing atau pemasaran menggunakan media sosial. 

Cara ini tak boleh dilewatkan terlebih ada fakta bahwa pengguna sosial media selalu meningkat dari waktu ke waktu di lintas usia dan gender. 

Di saat yang sama, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan beriklan lewat media sosial, misalnya mendengarkan langsung respon atau keluhan konsumen.

Nantinya, semua data yang kamu dapatkan bisa digunakan untuk menciptakan inovasi atau produk baru yang lebih tepat sasaran karena sesuai dengan persepsi konsumen. 

Social media marketing bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti Instagram ads, Facebook ads, hingga penggunaan influencer dalam membangun awareness produk.

Maka untuk memahami bagaimana cara kerja digital marketing yang bisa mendukung kamu jadi seorang digital marketer profesional, ada baiknya kamu memperdalam ilmunya dengan mengikuti bootcamp digital marketing bersertifikat dengan jaminan kerja. Klik banner di bawah untuk informasi yang lebih detail.

Tugas Digital Marketing: Menerapkan Strategi Funneling.

Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, konsumen akan melalui berbagai tahapan yang disebut funnel marketing. Tahapan tersebut, yaitu:

  • Konsumen mengenal produk karena terpapar iklan yang sama secara terus-menerus.
  • Kemudian konsumen masuk ke tahap membandingkan suatu produk dengan produk sejenis. 
  • Berikutnya, konsumen akan mengambil keputusan untuk melakukan pembelian, setelah melalui berbagai pertimbangan. 
  • Jika puas, mereka akan melakukan pembelian berulang, hingga tidak mustahil akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. 

Hal ini juga berlaku dalam pemasangan secara digital. Funneling atau bisa juga disebut sebagai costumer journey, menjadi strategi krusial karena dalam setiap tahapan konsumen tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda. Nah, job desc digital marketing harus memahami berada di tahap mana konsumen berada. 

Strategi funneling bisa kamu padukan dengan akun sosial media. Misalkan pada akun Instagram yang memiliki berbagai fitur, seperti Instastory, Feed, dan Siaran Live. Contohnya seperti berikut:

  • Langkah pertama, kamu perlu menjangkau pengguna yang masih asing dengan produkmu dengan membuat konten Reels sesuai niche bisnis. Mengapa bisa dimulai dari Reels? Alasannya karena untuk menikmati Reels, audiens tidak harus menjadi followers akun brand
  • Saat Reels terasa related dan menarik, maka audiens akan melakukan like, save, share, komen, hingga follow. Dari aktivitas following inilah audiens bisa melihat Instastory yang kamu unggah. 
  • Ketika audiens akhirnya sering nonton Instastory, kamu bisa membawa audiens untuk mendengarkan siaran langsung. Live shoping menjadi strategi digital marketing yang amat populer belakangan ini. 

Melakukan interaksi menggunakan media digital menjadi ciri utama digital marketing. Maka mau tidak mau, kamu perlu menerapkan berbagai strategi yang bisa meyakinkan pembeli meskipun  berhadapan secara virtual. 

Nah, itulah gambaran mengenai tugas dan tanggung jawab serta job desc digital marketing. Selain menjalankan tugasnya, seorang digital marketing juga harus paham tren yang sedang berlangsung dalam masyarakat. Untuk itu, cari tahu yuk: Tren Digital Marketing Terbaru.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua