Unduh Aplikasi QuBisa
Problematika dalam Hubungan Cinta Mati
Artikel
Motivation

Problematika dalam Hubungan Cinta Mati

Gilang Maulani24 Jan 234 menit membaca

Semua orang pasti ingin memiliki pasangan dan mereka bisa saling mencintai, kalau perlu pasangan yang cinta mati padanya. Apakah Anda yang termasuk menginginkan cinta mati? Pasangan yang cinta mati kepada Anda biasanya akan memberikan rasa aman secara emosional, sehingga Anda tidak perlu takut kehilangan kekasih Anda.

Cinta mati pada pasangan juga memberikan ikatan batin yang kuat dan menjadi bumbu dalam keromantisan hubungan asmara Anda. Hubungan dengan pasangan juga akan kuat dan kokoh karena dibangun atas dasar saling mencintai.

Problematika dalam Hubungan Cinta Mati

Namun, dalam hidup, hubungan cinta terkadang tidak selamanya mulus. Inilah realitas dalam sebuah hubungan percintaan yang harus Anda pahami. Adakalanya hubungan percintaan Anda menemui konflik. Masalah seperti kesalahpahaman, perbedaan pendapat, kurangnya waktu untuk bersama, bisa memicu perdebatan dan membawanya menemui akhir dari kisah cinta yang disebut bahagia.

Bukan hanya itu, masalah seperti kehilangan secara tiba-tiba juga bisa menjadi cerita yang memilukan bagi Anda. Berkaca dari kisah BJ Habibie yang ditinggal wafat oleh istri tercinta, Ainun, meninggalkan luka batin yang besar bagi mantan presiden Indonesia ini.

Mungkin Anda sering mendengar pepatah ‘jangan menggenggam terlalu erat, nanti tanganmu berdarah’ atau ‘jangan terlalu cinta, nanti timbul benci. Jangan terlalu benci, nanti tumbuh rasa cinta’. Pepatah ini sesuai diucapkan pada pasangan yang sudah tergila-gila satu sama lain. Cinta mati? Apakah Anda juga termasuk di dalamnya? Berikut beberapa masalah yang timbul jika Anda cinta mati pada pasangan Anda.

Problematika dalam hubungan cinta mati

Depresi hingga Bunuh Diri

Sering kali orang yang tergila-gila pada pasangan tidak siap untuk berpisah. Jika perpisahan terjadi, entah disebabkan oleh kematian atau putus cinta, timbullah depresi karena tidak ikhlas untuk melepaskan dan tidak siap untuk hidup sendiri. 

Dalam artikel yang pernah ditayangkan oleh Queensland Health, patah hati dapat menurunkan kadar hormon dopamin dan oksitosin. Keduanya merupakan hormon yang membuat suasana hati menjadi baik. Di saat yang sama, patah hati meningkatkan hormon kortisol (disebut juga hormon stres). Jika kortisol berlebihan dalam tubuh, maka akan muncul efek samping, seperti mual, timbulnya jerawat, kecemasan, dan penambahan berat badan.

Penelitian lain di Australia menyebutkan 205 dari 4.000 remaja yang berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kebingungan dan keputusasaan akibat menjalin hubungan percintaan yang terlalu romantis. Di saat yang sama, tak ada satu orang pun yang mau Mencintai Tanpa Dicintai. Pastilah kedua pihak menginginkan cinta dalam porsi yang sama.

Depresi adalah alasan utama yang menyebabkan pengakhiran hidup atau bunuh diri. Di Indonesia, hingga tahun 2016, dalam kurun waktu 16 tahun tercatat lebih 8.580 jiwa yang bunuh diri. Merasa kesepian adalah salah satu penyebabnya. Angka ini diprediksikan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Ekspektasi Tinggi

Cinta mati biasanya berujung dengan menaruh pengharapan yang besar pada pasangan. Cinta sejati harusnya didasari dengan penerimaan. Menerima apa adanya pasangan, mencintai kelebihan sekaligus kekurangannya, dan tidak mengubah seseorang untuk mengikuti standar Anda.

Namun, pada beberapa kasus ada dampak terhadap cinta mati ini. Cinta mati justru menimbulkan rasa cemburu yang berlebihan, protektif, dan ingin selalu bersama sepanjang waktu, sehingga muncul ekspektasi bahwa pasangan Anda akan tunduk dengan semua yang Anda inginkan.

Pada kasus yang lain, cinta mati justru membuat Anda susah move on dan membuka hati kepada orang lain. Saat Anda ditinggal oleh kekasih, maka Anda butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan luka di hati.

relationship management

Memang, di satu sisi, cinta mati pada kekasih bisa membahagiakan jika dijalani dengan benar dan dewasa. Jika sebaliknya, cinta mati justru menimbulkan masalah kepercayaan dan rasa ingin melindungi pasangan dengan cara yang tidak wajar.

Timbul Rasa Bosan

Cinta mati idealnya digambarkan dengan cinta yang indah tanpa hambatan yang berarti. Jika Anda sudah tergila-gila dengan pasangan, Anda lebih bisa memahami, mendengarkan, dan tidak egois. Namun, bagi sebagian orang, hubungan yang mulus seperti ini justru membosankan.

Siapa yang menginginkan pertengkaran dengan pasangan? Perselisihan ini hanya menguras energi dan emosi saja. Tapi, hal ini terkadang dibutuhkan dalam sebuah hubungan agar kemampuan memecahkan masalah Anda dan pasangan lebih berkembang.

Cinta mati memang menjadi dambaan bagi siapa saja yang memiliki hubungan percintaan yang romantis. Bagaimanapun, relationship management harus diperhatikan agar tidak menjadi bumerang bagi Anda sendiri. Problematika yang ditimbulkan karena cinta mati ini sering kali diabaikan karena yang dinikmati hanyalah indahnya saja. 

Masalah seperti depresi, ekspektasi tinggi hingga timbulnya rasa bosan bisa saja Anda alami. Untuk itu, belajarlah untuk saling memahami dan mendengarkan lebih lagi serta belajar melepaskan jika sudah tiba waktunya. Jangan lupa, tonton juga video Pesan Bagi Anda yang Sudah Terlanjur Cinta Mati Terhadap Dia.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua