Unduh Aplikasi QuBisa
Pertanyaan Jebakan saat Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya
Artikel
Career Development

Pertanyaan Jebakan saat Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya

Johana Novianti Hestriana12 Mar 233 menit membaca

Mungkin selama ini kamu sudah tahu kalau saat interview, adakalanya rekruter mengajukan pertanyaan menjebak. Apa saja pertanyaan jebakan yang diajukan interviewer

Beberapa pertanyaan menjebak saat interview, seperti pertanyaan tentang kelebihan dan kekurangan, alasan melamar di perusahaan ini, berapa gaji yang diinginkan, kenapa resign dari perusahaan sebelumnya, dan sebagainya. Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel QuBisa ini.

Alasan Rekruter Mengajukan Pertanyaan Menjebak

Wawancara kerja memang cukup menegangkan. Apalagi kalau posisi dan perusahaan tempat kamu melamar pekerjaan sudah jadi impian sejak lama. 

Segala sesuatu pasti kamu persiapkan supaya wawancara kerja berjalan mulus. Bisa jadi, kamu juga sudah menyiapkan cara menjawab pertanyaan saat wawancara kerja. 

Coba ingat, berapa kali kamu sudah melewati wawancara kerja? Kamu pasti cukup sering mendapat pertanyaan seperti, “Mengapa kamu melamar di tempat ini?”, “Berapa gaji yang kamu harapkan?.” Atau, pada akhir sesi wawancara, biasanya rekruter akan menanyakan, “Mengapa kami harus menerima Anda?.” 

Pertanyaan-pertanyaan macam ini bukan sembarangan lho. Dari sini rekruter ingin menilai seberapa serius dan potensial kamu untuk bergabung di perusahaan. 

Melalui pertanyaan tersebut, rekruter bisa tahu, mana kandidat terbaik di antara banyaknya pelamar. Tentunya yang memberi jawaban mengambang atau terkesan tidak yakin akan tereliminasi. 

Itu sebabnya, kamu perlu tahu pertanyaan menjebak yang sering muncul saat wawancara dan cara menjawabnya.

5 Pertanyaan Jebakan HRD dan Cara Menjawabnya

1. Mengapa Kamu Melamar dan Ingin Bekerja di Perusahaan Ini?

Jika rekruter mengajukan pertanyaan ini, maka berhati-hatilah. Ini merupakan salah satu pertanyaan menjebak yang tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh kamu mengenal perusahaan dan kontribusi apa yang bisa kamu berikan. 

Maka, cara menjawabnya, sampaikan dengan jujur mengenai alasan melamar kerja dan kontribusimu. Jangan lupa, sebutkan juga beberapa keahlian yang kamu miliki dan akan berguna bagi perusahaan. 

Contoh: “Saya merasa visi dan misi perusahaan ini sejalan dengan visi misi saya. Apalagi saya memiliki keahlian dalam analisis data, sehingga saya bisa membantu perusahaan mengekstraksi data yang ada untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.”

2. Ceritakan Tentang Dirimu?

Untuk menjawab pertanyaan ini, jangan tergoda memberikan jawaban lengkap seperti yang ada di CV, ya. 

Lebih baik, cukup sebutkan nama, kemudian ceritakan hal-hal lain yang belum masuk dalam CV, tetapi memiliki relevansi kuat dengan posisi yang kamu lamar. 

Contoh: “Nama saya Mawar. Lulusan S1 Universitas Negeri. Selama kuliah saya aktif di kegiatan organisasi dan bekerja freelance menangani project berkaitan dengan 

social media campaign dan KOL. Pengalaman saya inilah yang kemudian mendorong saya untuk melamar pada posisi Project Coordinator KOL.”

Pertanyaan Jebakan HRD

3. Berapa Gajimu Sekarang dan Berapa yang Kamu Inginkan?

Jika kamu pernah bekerja, maka jawablah pertanyaan ini dengan cara, “Gaji saya sekarang antara Rp6 juta sampai Rp7 juta, namun terbuka untuk diskusi sesuai kebijakan perusahaan.”

Coba perhatikan jawaban di atas. Cukup menyebutkan rentang gaji yang sebenarnya menjadi representasi gaji yang kamu harapkan. Jangan menyebutkan angka pasti atau gaji terakhirmu. 

Sementara kalau kamu fresh graduate, cari tahu dulu standar gaji lulusan baru dan Upah Minimum Provinsi atau Regional (UMP atau UMR) sebagai acuan. Kemudian beri jawaban dalam kisaran gaji saja.

Intinya, jangan menjawab, “Terserah kebijakan perusahaan.” Jawaban seperti itu, selain kamu dianggap tidak punya value, kamu juga bakal dibayar rendah. 

Agar tak salah menjawab ketika ditanya gaji, ada baiknya kamu pelajari beberapa referensi tentang gaji berikut ini:

4. Sepertinya Kamu Terlalu Berpengalaman untuk Posisi Ini. Apa pendapatmu?

Pertanyaan ini sebenarnya ingin memuji sekaligus mengetahui respons kamu. Kunci menjawab pertanyaan ini hanyalah bersikap rendah hati. 

Contoh: “Saya tentu memerlukan waktu untuk mengenal perusahaan ini. Saya cukup fleksibel dan posisi ini merupakan passion saya.”

5. Kenapa Resign dari Perusahaan Sebelumnya?

Cara menjawab pertanyaan ini jangan sekali-kali menjelek-jelekkan perusahaan atau atasanmu di tempat kerja sebelumnya. Cukuplah itu menjadi rahasia hidupmu. 

Contoh jawaban yang bijak: “Saya ingin memperluas jejaring, merasakan lingkungan kerja baru dan memaksimalkan skill. Saya berharap bisa bekerja lama di perusahaan ini.”

Ingat, wawancara kerja merupakan tahap penting saat rekrutmen. Kamu pasti menghadapi banyak pertanyaan jebakan dari rekruter. Dari cara menjawab, rekruter bisa menentukan keseriusan, karakter, dan kualitasmu di antara kandidat lain. Andai kamu mendapatkan pertanyaan sulit untuk dijawab, apa yang harus dilakukan? Cek di sini, yuk: Sulit Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja? Ini Solusinya.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua