Unduh Aplikasi QuBisa
7 Penyebab Kegagalan Marketing
Artikel
Sales & Marketing

7 Penyebab Kegagalan Marketing

Punto Wicaksono17 Dec 234 menit membaca

Untuk meningkatkan angka penjualan, banyak perusahaan hingga UMKM melakukan proses marketing. Marketing adalah proses memasarkan produk atau jasa yang biasanya dilakukan oleh seorang marketer

Tak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga memperkuat brand awareness dan sebagainya. Namun dalam prosesnya, penerapan strategi marketing bisa saja mengalami kegagalan lho. Yuk, cari tahu selengkapnya penyebab kegagalan marketing di artikel ini.

Hal-hal yang Menyebabkan Proses Marketing Gagal

1. Tidak Memahami Target Market dan Hanya Berdasarkan Pada Asumsi Pribadi

Masih banyak perusahaan yang merancang strategi pemasaran hanya berdasarkan asumsi yang sudah ada. 

Asumsi memang tidak selalu berakibat buruk. Akan tetapi, menjadikan asumsi sebagai poin utama dalam marketing, sudah jelas nilai keakuratannya meragukan lho. Sekalipun asumsi tersebut berdasarkan pada data yang kamu miliki.

Berasumsi membuat kamu tidak bisa mengenali target market dengan detail dan baik. Ini bisa berakibat fatal karena dapat memperbesar risiko brand menjangkau audiens yang salah. Jadi harusnya bagaimana?

Ya, kamu perlu membaca, mengevaluasi, dan melakukan analisis data mengenai target market terlebih dahulu sebelum merancang strategi pemasaran digital dan menjalankan campaign.

Membaca dan menganalisis data statistik target pasar akan membantu kamu mengenali calon konsumen. Mulai dari penghasilan rata-rata, perilaku menggunakan internet, platform media sosial yang sering digunakan, dan lainnya.

Untuk mendapatkan data mengenai pelanggan dan target market, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut:

2. Melakukan Proses Marketing Tanpa Pengujian dan Perubahan

Proses pemasaran yang efektif tidak hanya berdasarkan pada strategi marketing terbaik saja, melainkan perlu proses pengujian dan perubahan terhadap proses marketing sebelumnya.

Kamu perlu melakukan pengujian atau A/B Testing dan bereksperimen agar bisa melakukan pemasaran sesuai perkembangan zaman. 

Tujuannya tentu saja agar produk bisa bersaing dengan kompetitor. Jadi, nantinya bisa membuat digital marketing campaign yang berhasil.

3. Kurang Paham Tren dan Target Audiens

Strategi marketing yang sudah kamu susun sebaik mungkin, ternyata masih tetap bisa gagal. Penyebabnya karena kurangnya melakukan riset pasar, audiens, tren, hingga kompetitor.

Apalagi kalau kamu tidak memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan potensial, maka strategi pemasaran apa pun yang kamu lakukan tidak akan lagi efektif.

4. Kurangnya Diferensiasi dan Kualitas

Rencana marketing dan pemasaran sebaik apa pun bisa mengalami kegagalan. Hal ini terjadi kalau produk dan layanan bisnis kamu tidak memenuhi standar sebagai produk yang berkualitas, atau sesuai preferensi konsumen.

Produk berkualitas buruk sudah tentu akan merusak reputasi dan bisa mengakibatkan penurunan angka penjualan.

Di saat yang sama, bisnis yang bisa bertahan dalam persaingan pasar yang kompetitif adalah bisnis yang mampu menunjukan keunikan dan keunggulan produk dibandingkan pesaing.

Artinya, bisnis kamu harus punya hal-hal “menarik” yang membedakannya dengan produk, jasa, maupun layanan bisnis kompetitor.

Pahami Target Market

5. Tidak Mengenal Karakteristik Platform Digital Marketing

Kegagalan dalam marketing sebagian besar terjadi karena marketer tidak memahami tempat untuk melakukan pemasaran. 

Saat ini, platform digital yang bisa kamu gunakan untuk melakukan kampanye pemasaran sangat beragam. Mulai dari email, website, WhatsApp, hingga media sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok.

Setiap jenis platform digital memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga audiensnya pun berbeda. Itulah sebabnya, kamu perlu mengetahui setiap karakteristik dari platform media supaya bisa menyasar target audiens yang sesuai dengan produk. 

Umpamanya saja, Instagram yang lebih banyak diakses oleh pencinta fashion dan estetika. Sementara TikTok tak hanya menjangkau generasi millenial, namun juga baby boomer.

6. Terlalu Fokus Memproduksi Konten

Konten yang kamu buat sebagus apa pun akan menjadi sia-sia jika tak ada yang membacanya. Di sinilah kamu perlu menyeimbangkan antara memproduksi konten, mempromosikan konten, dan melakukan perbaikan atau optimasi.

Memproduksi konten berarti menyediakan berbagai informasi yang audiens butuhkan. Sementara mempromosikan konten akan memperluas jangkauan sehingga semakin banyak masyarakat mengenal brand kamu. 

Lalu selain menerapkan content marketing, kamu juga perlu melakukan perbaikan untuk konten-konten yang tidak perform di SERP dengan menerapkan Search Engine Optimization (SEO). Tujuannya, agar konten-konten buatan kamu mudah ditemukan oleh audiens di mesin pencari.

7. Tidak Konsisten dalam Melakukan Kampanye Pemasaran Digital

Ada banyak perusahaan yang hanya melakukan marketing campaign besar-besaran di awal peluncuran produk. Namun, setelah itu berhenti dan tidak pernah melakukan kampanye pemasaran lain. 

Padahal, kampanye pemasaran digital perlu kamu lakukan secara konsisten, selama produk masih beredar di pasaran. Bahkan saat perusahaan masih berdiri. Sebab, hal tersebut akan mendorong terciptanya brand awareness.

Selain itu, pesan yang ingin brand sampaikan melalui produk atau jasa pun jangan terlalu cepat diganti. Mengapa? Karena bisa menyebabkan kegagalan dalam mendapatkan top of mind di benak konsumen.

Oh ya, di atas disebutkan kalau kamu perlu melakukan optimasi dengan teknik SEO untuk mencegah penyebab kegagalan marketing. Sudah tahu belum caranya bagaimana? Kalau belum, pelajari di sini ya: Panduan Dasar Teknik SEO bagi yang Baru Belajar SEO

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua