Resign menjadi hal wajar bagi sebagian besar orang yang telah bekerja. Banyak alasan resign yang bisa karyawan ajukan ketika mau meninggalkan pekerjaannya saat ini. Berikut beberapa penyebab karyawan mengundurkan diri dari perusahaan.
9 Penyebab Karyawan Resign Kerja
Ada beberapa alasan yang mendasari seorang karyawan keluar dari pekerjaannya. Menurut survei Mercer 2019 Global Talent Trends, ada 9 alasan tertinggi karyawan resign, di antaranya:
1. Tidak Ada Jenjang Karier yang Pasti
Selain gaji, jenjang karir menjadi satu hal penting yang memotivasi karyawan bisa bekerja dengan baik. Jenjang karir berguna untuk menempatkan diri kamu ke posisi yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Walaupun tetap berorientasi pada nominal gaji, stage atau posisi kerja yang tinggi menjadi kebanggaan tersendiri dalam pencapaian karir dan hidup secara keseluruhan. Maka wajar kalau tak ada kepastian jenjang karir menjadi penyebab karyawan resign.
2. Bayaran Tak Sesuai
Tujuan bekerja pastinya adalah gaji. Kamu perlu memastikan beban kerja yang kamu lakukan sesuai dengan gaji yang diterima.
Selain beban kerja, kamu juga perlu mempertimbangkan jenis pekerjaan dan lokasi kerja untuk menakar bayaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan harian.
3. Hubungan Kerja yang Buruk
Tak dapat dipungkiri bahwa lingkungan kerja menyumbang andil yang besar dalam peningkatan kinerja. Hubungan yang sehat dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan, mampu mendongkrak semangat kerja.
Sebaliknya, apabila hubungan kerja buruk maka akan berpengaruh pada kinerja dan produktivitas.
Biasanya, lingkungan kerja yang kurang nyaman akan membuat kamu jadi malas bekerja, tidak bisa fokus, hingga dihantui rasa tak nyaman.
4. Rendahnya Benefit dari Perusahaan
Benefit adalah keuntungan yang karyawan dapatkan karena status dan pekerjaan di perusahaan. Benefit karyawan berguna untuk meningkatkan motivasi kerja.
Ketahui dulu apa saja Jenis Benefit Karyawan yang Bisa Perusahaan Berikan, kemudian kamu bisa membandingkannya dengan benefit yang saat ini kamu terima.
Fakta yang masih masuk akal dan membuat karyawan mempertimbangkan untuk resign kalau benefit yang diterima rendah sementara job desc harian banyak.
5. Tingkat Stres Kerja Tinggi
Pernahkan kamu mendengar istilah burnout? Burnout adalah keadaan ketika seseorang mengalami stres pekerjaan yang tinggi.
Stres yang tidak dikelola dengan baik maupun tak bisa diselesaikan, akan berpotensi menyebabkan karyawan resign.
Beberapa penyebab burnout, yaitu beban kerja yang tinggi, jobdesk yang sulit, hingga merasa bosan maupun jenuh.
6. Ketidakcocokan dengan Culture Perusahaan
Tiap perusahaan memiliki culture atau budaya perusahaan yang melekat dalam keseharian. Budaya kerja yang tak sehat tentu saja membuat karyawan tak betah untuk berlama-lama bekerja di suatu perusahaan.
Jam karet, pemalas, persaingan tidak sehat, dan suka menjatuhkan rekan kerja adalah beberapa culture yang perlu kamu hindari. Hal yang sama juga berlaku kalau lingkungan kerja toxic dan membuat pekerja jadi tidak nyaman.
7. Kerja dan Passion Tak Sejalan
Walaupun tujuan bekerja adalah mendapatkan uang, bukan berarti kamu harus menggadaikan rasa nyaman dalam menjalani pekerjaan.
Jika tidak bisa menerima dan menikmati tugas yang menjadi tanggung jawabmu, besar kemungkinan hal ini menyebabkan kamu stress. Oleh sebab itu, pastikan kamu mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passion yang diinginkan.
8. Budaya Kerja Romusha
Sebagai pekerja, kamu juga perlu memastikan kalau cara kerjamu tidak seperti sistem romusha. Romusha adalah istilah yang merujuk pada sistem kerja “tanpa jeda” yang berlaku selama masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Budaya romusha menjadi salah satu toxic culture karena perusahaan mempekerjakan karyawan secara tidak manusiawi dengan beban kerja yang banyak secara terus-menerus.
9. Jam Pulang yang Tak Sesuai
Setelah lelah bekerja, pastinya kamu sangat mendambakan waktu istirahat. Namun, cukup sering terjadi kalau hal ini tak bisa kamu harapkan akibat jam pulang kerja yang tak menentu.
Jika perusahaan secara terus menerus memaksa kamu bekerja secara overtime, sebaiknya pertimbangkan saja untuk resign. Waktu istirahat adalah waktu penting untuk kamu memulihkan diri dari rasa capek.
Ulasan di atas adalah alasan yang patut kamu pertimbangkan jika ingin mengajukan resign. Pastikan saat mengundurkan diri kamu juga mengikuti syarat dan aturan yang berlaku. Hal ini bisa kamu pelajari pada beberapa rekomendasi berikut:
- Masih Masa Probation Mau Resign, Boleh Tidak Ya?
- Cara Mengajukan Resign yang Baik dan Elegan
- Pikirin Dulu, Baru Resign
- Jangan Resign Jika Benefit Tidak Lebih Baik
Kenapa kok kalau mau resign harus secara baik dan profesional? Sebab, ada kemungkinan kamu balik lagi di kemudian hari ke perusahaan lama. Inilah yang namanya Fenomena Karyawan Bumerang. Dan hal ini bisa terjadi kalau kamu mengundurkan secara baik dari perusahaan.