Memiliki karyawan yang handal adalah aset dan modal dasar perusahaan untuk bisa berkembang lebih cepat. Untuk itu, perusahaan perlu berinvestasi menyelenggarakan training karyawan. Supaya proses pelatihan dan pengembangan karyawan ini berjalan lancar serta bisa mencapai hasil sesuai harapan, maka perlu memilih dan menerapkan metode pembelajaran untuk training karyawan yang efektif. Apa saja? Simak, yuk.
9 Metode Pembelajaran untuk Training Karyawan
1. Simulasi
Simulasi adalah teknik pembelajaran di mana karyawan berpartisipasi dalam situasi yang menyerupai pekerjaan mereka secara nyata.
Jadi, kamu sebagai tim HR yang mewakili perusahaan perlu menciptakan dulu situasi atau kondisi tertentu. Lalu mintalah karyawan “bekerja” dan mengambil keputusan terbaik dalam situasi tersebut.
Training karyawan menggunakan metode simulasi ini akan memberikan pengalaman praktis kepada karyawan sekaligus membantu mereka mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan.
Contoh: pelatihan simulasi penjualan di mana karyawan dapat berinteraksi dengan pelanggan dalam skenario yang sudah ditentukan. Misalnya, menangani komplain pelanggan, negosiasi dengan pelanggan, dan sebagainya.
2. Coaching dan Mentoring
Coaching adalah training karyawan yang melibatkan instruktur profesional untuk membimbing dan melatih mereka untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kinerja.
Sementara mentoring adalah pelatihan karyawan yang melibatkan satu orang atau beberapa mentor. Para mentor akan memberikan panduan, bimbingan, dan nasihat kepada karyawan.
Tujuannya agar karyawan lebih paham dan memiliki pengetahuan yang cukup berkaitan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.
Nah, baik coaching dan mentoring menjadi metode pembelajaran yang cukup efektif untuk mentransfer pengetahuan, pengalaman, maupun keahlian, dari seseorang yang sudah ahli kepada yang belum ahli.
3. Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah metode pembelajaran dalam training karyawan di mana karyawan belajar melalui proyek konkret yang relevan dengan pekerjaan.
Karyawan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Contoh: perusahaan sedang memiliki proyek tertentu. Proyek ini kemudian diberikan kepada satu tim kerja.
Nah, karyawan yang bergabung dalam tim ini harus menyelesaikan proyek tersebut dengan baik di bawah bimbingan seorang profesional yang ditunjuk perusahaan.
4. Synchronous Learning & Asynchronous Learning
Synchronous learning adalah metode pembelajaran yang mendorong karyawan belajar secara bersama-sama, misalnya dalam bentuk training offline tatap muka di kelas atau seminar.
Sementara asynchronous learning adalah metode pembelajaran secara mandiri dengan menyediakan platform e-learning untuk karyawan.
Kombinasi dari kedua metode ini dapat memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk belajar sesuai dengan materi yang mereka butuhkan dan jadwal atau waktu luang yang mereka miliki.
5. Case-based Learning
Pembelajaran berbasis kasus melibatkan analisis dan pemecahan masalah berdasarkan studi kasus nyata.
Menerapkan metode pembelajaran ini di dalam training karyawan akan membantu mereka mengembangkan kemampuan analitis dan pengambilan keputusan yang baik. Studi kasusnya bisa kamu pilih yang relevan dan sesuai kebutuhan perusahaan.
6. Mengundang Instruktur atau Ahli di Bidang Tertentu
Mengundang instruktur atau ahli di bidang tertentu juga menjadi salah satu cara efektif untuk memberikan wawasan tambahan kepada karyawan.
Para instruktur profesional ini akan memberikan perspektif yang berharga dan pengetahuan mendalam tentang topik tertentu kepada seluruh karyawan peserta training, seminar, lokakarya, atau presentasi khusus.
7. Job Rotation
Job rotation adalah strategi manajemen sumber daya manusia yang memungkinkan karyawan bekerja di berbagai divisi atau bagian dalam perusahaan untuk jangka waktu tertentu, sebelum pindah ke departemen yang berbeda.
Menerapkan job rotation menjadi salah satu cara yang efektif untuk memberikan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan kepada karyawan tentang berbagai aspek bisnis.
8. Study Banding
Studi banding melibatkan kunjungan ke organisasi atau perusahaan lain yang bisa menjadi contoh terbaik di industri relevan.
Karyawan dapat belajar dan mengadopsi hal-hal baik dari perusahaan tersebut untuk dipraktikkan dalam pekerjaan mereka.
9. Menggunakan Platform E-learning dan LMS
Platform e-learning adalah sistem berbasis online yang memberikan akses ke berbagai sumber belajar, seperti video pelatihan, modul pembelajaran untuk training karyawan, dan materi bacaan kepada karyawan.
Dengan cara ini, karyawan dapat mengakses materi menggunakan perangkat seluler atau laptop, dari mana saja dan kapan saja sesuai dengan jadwal mereka
Dalam penggunaan platform e-learning, kamu juga bisa melengkapinya dengan Learning Management System (LMS). Sistem ini memungkinkan HRD melacak kemajuan karyawan dalam pelatihan.
LMS dapat memberikan data tentang seberapa banyak materi yang telah diakses oleh karyawan, hasil tes online, bahkan tingkat partisipasi mereka dalam pelatihan.
Salah satu platform e-learning karyawan yang sudah memiliki Learning Management System (LMS) adalah QuBisa. Di platform ini tersedia berbagai materi untuk pelatihan dan pengembangan karyawan yang bisa diakses gratis maupun berbayar.