Unduh Aplikasi QuBisa
Menghindari Sikap Arogan pada Manajer Muda lewat Pelatihan Leadership
Leadership

Menghindari Sikap Arogan pada Manajer Muda lewat Pelatihan Leadership

Punto Wicaksono24 Jan 233 menit membaca

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Salah satunya, dengan mengadakan leadership training, terutama untuk supervisor, manajer, dan board of director. Sebab, melalui pelatihan leadership ini, Anda dapat memajukan sumber daya manusia atau SDM khususnya bagi pemimpin.

Seperti yang Anda ketahui, SDM merupakan aset berharga dan perlu terus dipupuk potensinya serta dikembangkan. Mengapa begitu? Karena masing-masing individu memiliki kemampuan berbeda sebagai pemimpin. Nah, melalui pelatihan kepemimpinan, cara untuk memimpin akan lebih terarah. Khususnya, untuk manajer muda yang sebagian besar sering arogan dalam memimpin.

Cara Mengatasi Sikap Arogan saat Leadership Training

Arogansi bukanlah cara yang baik untuk memimpin. Justru hal ini, bisa menurunkan potensi karyawan lain dan berdampak buruk bagi perusahaan. Pada umumnya, seorang manajer yang arogan tidak mau mengakui kesalahan, sehingga selalu mencari pembenaran atas tindakannya.

Jadi, leadership training yang diselenggarakan oleh perusahaan harus diikuti dengan baik oleh setiap manajer muda. Apalagi, materi leadership training memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari bagaimana cara mengatasi arogansi ini. Berikut beberapa cakupan materi yang bisa dipelajari:

berpikir secara terbuka untuk menghindari sikap arogan

Berpikir Secara Terbuka

Berpikiran terbuka adalah contoh dari sikap manajer yang tidak arogan. Tujuan dari mampu berpikir terbuka dalam pelatihan leadership adalah agar dapat menerima kritik serta saran, sehingga bisa meminimalisir timbulnya konflik. Pemimpin dengan pikiran terbuka merupakan pemimpin yang cocok untuk generasi milenial, mengingat generasi ini kadang memiliki pola pikir yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Ketika seorang pemimpin atau manajer bisa open minded, karyawan lain tidak segan untuk mengutarakan pendapat yang membangun ataupun ide-ide brilian. Di sisi lain, kemampuan berpikir open minded akan membantu dalam memecahkan suatu masalah ketika ada beberapa pendapat yang berbeda. Hingga akhirnya, seorang manajer bisa mengambil keputusan yang objektif.

Tidak Perlu Menjadi Manajer yang Terbaik

Menghindari sikap arogan manajer muda dalam leadership training bisa dibantu dengan pemikiran untuk tidak selalu menjadi terbaik. Sebab, saat seseorang selalu berpikiran dan berusaha menjadi yang terbaik, maka hal tersebut hanya akan memicu sikap sombong. Kadang, pemimpin ini akan membandingkan dirinya dengan orang lain dan menunjukkan bahwa dia lebih unggul. 

Cukup mengaku bahwa diri sendiri baik, tetapi belum tentu lebih baik dari orang lain. Pengakuan ini akan mengubah pola pikir bahwa di luar sana ada banyak orang lain lebih baik, lebih berpengalaman, atau memiliki bakat alami. Pola pikir seperti ini mampu menghalangi munculnya sikap arogan dan membuat diri Anda bisa lebih berkembang.

Hindari Kepalsuan dan Sikap Menyembunyikan

Antara percaya diri dengan sikap arogan seringkali salah dipahami. Orang yang bersikap arogan selalu ingin suaranya didengar tanpa memperhatikan pendapat orang lain. Kemudian, meyakini bahwa orang yang percaya diri berpegang teguh pada prinsip adalah hal yang salah. Tidak perlu bersikap palsu dengan meyakinkan orang lain akan prinsip yang Anda miliki.

Dalam pelatihan kepemimpinan, Anda juga tidak perlu menyembunyikan kelemahan dengan membuat diri selalu terlihat mencolok. Tidak perlu menceritakan semua hal yang pernah dilakukan seolah-olah Anda adalah orang paling hebat. Ketika Anda bersikap seperti ini justru akan terlihat arogan. Alangkah baiknya, jika Anda lebih menonjolkan sisi innovative leader yang Anda miliki.

mengasah kemampuan berkomunikasi

Mengasah Kemampuan Berkomunikasi

Komunikasi yang baik dan berdampak positif juga masuk dalam materi leadership training. Fungsinya untuk meningkatkan kemampuan manajer. Gaya komunikasi saat memberikan laporan kepada dewan direksi atau saat bertemu klien dan menghadapi karyawan tentu berbeda. Kemampuan komunikasi yang sesuai dengan situasi perlu dikembangkan agar dapat membangun cara berkomunikasi yang tepat dan sesuai lawan bicara.

Sikap arogan akan menghalangi kemampuan berkomunikasi yang baik. Kesalahpahaman mudah terjadi dengan adanya arogansi. Ini yang perlu dipahami jika ingin mengembangkan diri dengan benar.

Mengikuti leadership training bagi manajer muda merupakan bagian dari pengingat serta introspeksi kepribadian dan cara memimpin. Jadi, kedepannya bisa bekerja lebih baik dan memiliki karir cemerlang.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua