Unduh Aplikasi QuBisa
Memahami Pengertian Imbuhan Prefiks, Sufiks, dan Infiks
Artikel
Language

Memahami Pengertian Imbuhan Prefiks, Sufiks, dan Infiks

Gilang Maulani24 Jan 237 menit membaca

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, Anda pasti pernah mendengar tentang pengertian imbuhan prefiks, sufiks, dan infiks. Selain itu, ada pula yang dikenal dengan istilah kata dasar dan kata dasar berimbuhan. 

Kata dasar adalah kata yang paling sederhana, memiliki makna, namun belum ditambahkan dengan imbuhan, sehingga belum berubah bentuk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata dasar adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan serta merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.

Sementara itu, kata dasar berimbuhan bisa diartikan sebagai kata yang telah mengalami penambahan, baik awalan, sisipan, atau akhiran, sehingga bentuk, makna, dan fungsinya berubah. Proses penambahan imbuhan pada kata dasar disebut afiksasi. Ada 4 jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia, yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks.

Pengertian dan Contoh Prefiks

Prefiks adalah kata imbuhan yang diletakkan di bagian awal sebuah kata dasar. Sederhananya, prefiks disebut juga dengan awalan. Contoh prefiks (awalan): me-, ber-, pe-, per-, te-, ter-, dan ke-.

Prefiks Me- dan Pe-

Prefik me- digunakan untuk menyatakan kata kerja aktif, baik transitif maupun intransitif. Awalan me- memiliki beberapa makna, yaitu:

  • Melakukan perbuatan atau gerakan. Contoh: membaca, menulis, menari, melompat.
  • Melakukan dengan alat. Contoh: menyetir, mencangkul, membajak.
  • Membuat atau menghasilkan. Contoh: menyambal, menggulai.
  • Berbuat sesuatu seperti. Contohnya: menggila.
  • Mencari atau mengumpulkan sesuatu. Contohnya: merotan, melaut.
     
Menulis imbuhan prefiks sufiks infiks

Penggunaan awalan me- dan pe- memiliki beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut:

  • Tetap berawalan me- dan pe- jika kata dasar diawali dengan huruf l, m, n, r, w, y.
  • Meluluhkan kata dasar apabila kata dasar berawalan dengan huruf k, t, s, p.
  • Kata dasar terdiri dari dua suku kata, dan huruf pertama konsonan diikuti dengan huruf vokal.
  • Berubah menjadi meng- dan peng- jika diikuti dengan kata dasar yang diawali huruf vokal (a, i, u, e, o) dan g,h,k.
  • Berubah menjadi men- dan pen- jika kata dasar diawali huruf c, d, j, t, z.
  • Berubah menjadi mem- dan pem- jika kata dasar diawali huruf b, f, p, v.
  • Berubah menjadi meny- dan peny- jika kata dasar diawali huruf s.

Prefiks Ter-

Awalan ter- memiliki fungsi untuk menyatakan kata kerja pasif yang tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif (kata kerja intransitif). Prefiks ter- memiliki makna sebagai berikut:

  • Menyatakan suatu kondisi. Contohnya: terawat, terkuak.
  • Menyatakan tingkatan atau superlatif. Contohnya: terbesar, tersayang, tertinggi.
  • Menyatakan perbuatan yang tidak disengaja. Contohnya: terjatuh, tersandung.
  • Menyatakan kondisi yang dapat atau tidak dapat di. Contohnya: terbaca, terekam.
  • Menyatakan situasi yang terjadi tiba-tiba. Contohnya: terkejut, terbangun, teringat
  • Menyatakan subjek pelaku. Contohnya: tersangka, terdakwa, terpidana

Penggunaan awalan ter- memiliki ketentuan, sebagai berikut:

  • Jika kata dasar berawal dengan huruf ‘r’, maka salah satu ‘r’ diluluhkan.
  • Jika suku awal kata dasar memiliki gugus -er, maka huruf ‘r’ ada yang luluh dan ada yang tidak.
  • Khusus untuk kata ‘lanjur’, awalan ter- berubah menjadi te-.
     
pengertian prefiks adalah

Pengertian dan Contoh Sufiks

Memahami definisi prefiks, infiks, dan sufiks memang perlu secara lengkap. Sekarang Anda bisa mengetahui bahwa sufiks adalah imbuhan yang diberikan di belakang kata dasar. Imbuhan sufiks juga disebut dengan akhiran. Contoh akhiran adalah: -an, -kan, -nya, -i -man/-wan/-wati, -kah, dan sufiks yang melekat pada kata asing serapan (-al, -iah, -asi/-isasi, -er, -if, -or, -er, - dan -isme).

Akhiran -an

Penambahan akhiran -an pada kata dasar akan mengubah fungsi kata dasar menjadi kata benda. Sufiks -an mempunyai makna, sebagai berikut:

  • Menyatakan tempat. Contohnya: lapangan, tumpuan, jalanan, pangkalan.
  • Menyatakan menyerupai sesuatu. Contohnya: rumah-rumahan, mobil-mobilan.
  • Menyatakan alat. Contohnya: timbangan, ayunan, meteran.
  • Menyatakan bagian. Contohnya: bulanan, harian, kiloan.
  • Menyatakan hal atau benda. Contohnya: lukisan, ramalan, gambaran.

Akhiran -kan dan -i

Akhiran -kan dan -i mengubah fungsi kata dasar menjadi kata kerja. Kata kerja yang dihasilkan dari perubahan kata dasar ini memiliki makna perintah. Contohnya: bukakan, dengarkan, tuliskan, ambilkan, cabuti, lengkapi, dan lain-lain.

Akhiran -nya

Akhiran yang diberikan pada kata dasar ini digunakan untuk kata ganti orang ketiga tunggal. Selain itu, sufiks -nya juga bermakna penegasan atau penekanan, dan menggambarkan situasi tertentu.

Contoh kalimat penggunaan akhiran -nya bermakna penegasan, misalnya ‘kembalikan bukunya sekarang juga!’ Sedangkan contoh penggunaan akhiran -nya dalam kalimat yang menyatakan sebuah situasi, misalnya: Rani menyambut kedatangan Ibu dengan girangnya.

Akhiran -man/ -wan/ -wati

Akhiran ini digunakan untuk menunjukkan jenis kelamin dan biasanya digunakan pada kata benda. Tidak ada perubahan fungsi kata dasar, namun mengubah maknanya. Akhiran ini menunjukkan profesi atau pekerjaan. Contohnya: sastrawan, karyawati, seniman, dan lain-lain.

Akhiran -kah

Akhiran ini digunakan untuk menyatakan penekanan dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Contohnya: bukankah, sudahkah, benarkan, sudikah, dan lain-lain.

Akhiran pada kata asing serapan

Akhiran pada kata dasar yang diserap dari bahasa asing memiliki makna kata sifat, kata benda, menunjukkan paham atau aliran, dan subjek yang bertindak untuk melakukan sesuatu pekerjaan.

Contoh kata yang menunjukkan kata sifat adalah aktual, lahiriah, objektif, aktualisasi, sekunder, antusiasme, dan lain-lain. Sedangkan contoh kata asing serapan berakhiran yang menunjukkan paham adalah nasionalisme, patriotisme, dan lain-lain. Akhiran yang menunjukkan sebagai orang yang melakukan sesuatu adalah aktor, editor, dan lain-lain.

Pengertian dan Contoh Infiks

Infiks adalah imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar. Umumnya, infiks ditambahkan pada suku kata pertama antara huruf vokal dan konsonan. Infiks dinilai imbuhan tidak produktif karena hanya bisa digunakan pada beberapa kata dasar saja.

Sisipan memiliki beberapa makna, yaitu:

  • Menyatakan variasi, contohnya: tali => temali, kelut => kemelut, sabut => serabut, dan lain-lain.
  • Menyatakan frekuensi, contohnya: guruh => gemuruh, gertak => gemertak, dan lain-lain.
  • Menyatakan sifat, contohnya: kuning => kemuning, turun => temurun, dan lain-lain.

Ada empat imbuhan dalam bahasa Indonesia yang harus dipahami, yaitu prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan) dan konfiks (awalan dan akhiran). Afiks atau imbuhan dalam bahasa Indonesia perlu dipelajari untuk digunakan sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua