Manajemen kinerja sangat bermanfaat dalam dunia kerja dan organisasi. Apa pun jabatan Anda, baik sebagai atasan, maupun sebagai seorang staf (bawahan), konsep dasar manajemen kinerja SDM ini penting untuk dipelajari dan dikuasai.
Bagi atasan, manajemen kinerja akan mempermudah penyelesaian pekerjaan yang dilakukan para bawahan. Anda jadi tidak perlu repot lagi mengarahkan mereka setiap hari. Sebaliknya, karyawan yang berada di bawah kepemimpinan Anda juga sudah mengetahui, apa yang harus mereka lakukan dan mampu mengatasi hambatan yang mereka hadapi.
Begitu pentingnya manfaat manajemen kinerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, ada baiknya Anda memahami konsep dasar tentang manajemen kinerja SDM ini.
Pengertian Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah proses terpadu dalam sebuah organisasi yang dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya. Sejarah manajemen sumber daya manusia mengalami perjalanan yang panjang. Bahkan di dalamnya juga terdapat sejarah 8 jam kerja.
Manajemen kinerja bertujuan meningkatkan dan mendorong karyawan, agar dapat bekerja dengan penuh semangat, efisien, dan efektif. Selain itu, proses kerja yang benar dan kondusif akan membuat strategi bekerja produktif menjadi terlaksana dengan baik.
Manajemen kinerja dapat meningkatkan kemampuan karyawan melalui pengembangan keterampilan ataupun kemampuan lain yang dimiliki oleh SDM. Ada beberapa definisi terkait manajemen kinerja yang sebaiknya Anda ketahui.
Bacal (2001:4) menyebutkan, manajemen kinerja adalah komunikasi yang dilakukan secara terus-menerus berdasarkan kemitraan antara seorang karyawan dengan penyelia atau atasannya.
Sementara itu, usaha, kegiatan, atau program yang dilaksanakan pemimpin perusahaan / organisasi dengan tujuan mengarahkan dan membantu karyawan meningkatkan prestasi kerjanya juga bisa diartikan sebagai manajemen kinerja menurut Ruky (2001:6). Dengan kata lain, ada Pengaruh Kualitas Tindakan terhadap Pencapaian Hasil yang Optimal.
Sistem Manajemen Kinerja
Jika Anda melakukan suatu upaya yang bertujuan menciptakan pemahaman bersama sehingga baik karyawan maupun Anda sebagai pemimpin bisa secara bersama-sama mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini disebut dengan sistem manajemen kinerja.
Di saat yang sama, Anda dan karyawan juga secara bersama-sama menetapkan langkah yang harus dilakukan untuk mencapainya, sekaligus mengevaluasi proses tersebut.
Sistem manajemen kinerja bisa juga disebut sebagai penilaian prestasi kerja. Fokus penilaian dalam sistem manajemen, meliputi penilaian kinerja karyawan secara personal, penilaian dalam berproses atau bekerja, dan penilaian atas hasil yang dicapai atau output.
Prinsip Dasar Manajemen Kinerja
Ada sepuluh prinsip dasar tentang manajemen kinerja, yaitu:
Kejujuran
Prinsip utama dalam manajemen kinerja yang pertama adalah komunikasi yang dilandaskan pada kejujuran antara atasan, karyawan, maupun rekan kerja menjadi prinsip utama. Caranya, dengan mengajak pegawai untuk jujur mengatakan tentang motivasi mereka, apa yang disukai dan tidak disukai mengenai tugas atau pekerjaan, keinginan dan kepentingan, serta bagaimana cara mereka agar dapat merasa terbantu.
Pelayanan
Prinsip ini berfokus pada pelayanan yang diberikan untuk para karyawan. Misal, saat ada pegawai mengalami kesulitan menyelesaikan tugasnya. Atasan harus membantu pegawai agar dapat menyelesaikan tugas yang dirasa sulit.
Tanggung Jawab
Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan suatu pemahaman dan penerimaan mengenai tanggung jawab. Tanggung jawab ini berkaitan dengan tugas yang harus dan tidak boleh dikerjakan. Tanggung jawab seorang atasan dalam hal ini, memastikan pegawainya berhasil.
Bermain
Manajemen kinerja menggunakan prinsip: saat bekerja = saat bermain. Dengan prinsip ini, karyawan akan bekerja dengan hati yang lebih ringan dan tidak merasa pekerjaannya sebagai beban. Dengan kata lain, apa yang mereka kerjakan merupakan hal yang menyenangkan.
Rasa Kasihan
Rasa kasihan pada manajemen kinerja dimaksudkan dalam hal seorang atasan yang memiliki pemahaman dan rasa empati terhadap karyawannya. Rasa kasihan akan membuat atasan memiliki sikap mengabaikan kesalahan dan lebih fokus membuat terobosan baru.
Perumusan Tujuan
Saat menjalankan manajemen kinerja, hal pertama yang harus dilakukan adalah perumusan tujuan terlebih dahulu. Tahap selanjutnya, baru melakukan klarifikasi tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Kerja Sama
Manajemen kinerja pada prinsipnya harus lebih mementingkan kerja sama yang berasal dari atasan dan bawahan, bukan menitikberatkan pada kontrol serta memaksa karyawan.
Berkelanjutan
Manajemen kinerja harus berkelanjutan secara terus-menerus, sehingga mampu memperbaiki kinerja SDM dan juga perusahaan.
Komunikasi Dua Arah
Karyawan akan mudah memahami manajer, begitu pun sebaliknya, manajer akan mudah memahami karyawannya. Ini akan terjadi kalau semua pihak menerapkan cara komunikasi yang efektif.
Umpan Balik
Manajemen kinerja harus bersifat umpan balik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan. Artinya, kinerja yang pernah dilakukan dan dihasilkan di masa lalu, bisa menjadi pelajaran dan sebagai sumber rujukan untuk melakukan perbaikan di masa sekarang.
Masih banyak hal mengenai konsep dasar tentang manajemen kinerja SDM yang perlu dipelajari sebagai bekal untuk meningkatkan hasil kerja. Anda juga bisa mempelajari lebih dalam mengenai manajemen kinerja SDM dengan mengikuti kursus online gratis maupun kursus online berbayar di Qubisa.
Sebagai platform belajar online Indonesia, Qubisa memiliki beberapa banyak materi personal development, finance, juga pelatihan SDM, seperti Manajemen Talenta, Sistem Karir dan Suksesi, Manajemen Perubahan, Pedoman Praktis Menjalankan Manajemen Talenta di Organisasi, dan masih banyak lagi. Anda bisa memilih salah satu di antaranya, sebagai upaya meningkatkan keahlian dan kemampuan demi peningkatan jenjang karir yang lebih tinggi.
Dengan memahami konsep dasar manajemen kinerja SDM ini, akan memberikan Anda gambaran secara lengkap, tentang bagaimana dan apa manfaat manajemen kinerja secara keseluruhan dalam organisasi atau perusahaan. Salam sukses!
