Kompensasi adalah imbalan yang perusahaan berikan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi dan kinerja. Bentuknya bisa berupa gaji, upah, insentif, bonus, asuransi, tunjangan, dan sebagainya. Apa yang dimaksud dengan kompensasi dan apa saja jenis kompensasi? Cek penjelasan lengkapnya di sini.
Tujuan Kompensasi Karyawan
Pemberian kompensasi untuk karyawan memiliki banyak tujuan. Beberapa di antaranya:
1. Apresiasi Atas Prestasi
Tujuan pemberian kompensasi biasanya untuk mengapresiasi karyawan yang berprestasi sehingga karyawan tersebut merasa dihargai dan diperhatikan.
Dengan adanya kompensasi ini, karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih produktif, meningkatkan loyalitas, dan membuat karyawan berprestasi semakin betah bekerja di perusahaan.
Pada akhirnya, pemberian kompensasi karyawan juga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya turnover, serta meminimalkan kerugian akibat kehilangan karyawan berprestasi.
2. Kinerja Karyawan Menjadi Lebih Baik
Kompensasi diberikan dengan syarat tertentu. Artinya, karyawan harus melakukan sesuatu yang baik agar bisa mendapatkan kompensasi yang perusahaan janjikan.
Maka mau tidak mau, karyawan akan termotivasi bekerja seefektif dan seefisien mungkin dengan mencapai hasil terbaik. Bahkan mereka akan berperan aktif dalam membangun lingkungan kerja yang nyaman demi peningkatan kinerja.
3. Mendorong Kemajuan Perusahaan
Karyawan yang memiliki kinerja baik dan berprestasi sudah tentu mendorong kemajuan perusahaan.
Mereka akan lebih kompetitif bekerja demi mendapatkan berbagai kompensasi yang dijanjikan, seperti bonus, insentif, tambahan upah, atau reward dalam bentuk lain.
4. Daya Tarik Bagi Pelamar Kerja Berkualitas
Kompensasi yang besar dan menarik umumnya akan memikat tenaga kerja berkualitas untuk masuk ke perusahaan. Mereka akan berlomba-lomba mengirimkan lamaran kerja demi bisa bergabung di perusahaan yang memberikan kompensasi terbaik bagi karyawannya.
Nah, inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa perusahaan dengan kompensasi yang bagus jarang membuka lowongan pekerjaan secara besar-besaran karena perusahaan bisa dengan mudah mendapatkan karyawan berkualitas tanpa perlu menyelenggarakan proses rekrutmen.
5. Efisiensi Biaya
Jika ditanya, antara memberikan kompensasi besar kepada karyawan berprestasi dengan menyelenggarakan proses rekrutmen untuk mencari pengganti karyawan yang keluar, mana yang lebih menguntungkan bagi perusahaan?
Sudah tentu alokasi dana untuk pemberian kompensasi jauh lebih baik karena bisa mengefisiensikan biaya yang harus keluar ketika terjadi turnover.
Jenis Kompensasi untuk Karyawan
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung adalah imbalan finansial yang diterima secara langsung oleh karyawan.
Bentuknya bisa berupa gaji, upah, berbagai jenis tunjangan, bonus, komisi, hadiah berupa uang untuk prestasi kerja, pembagian laba perusahaan, THR, bahkan bisa pula berbentuk saham.
2. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung adalah imbalan yang tidak secara langsung diterima karyawan dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk fasilitas tertentu.
Contoh kompensasi tidak langsung, seperti asuransi sebagai proteksi tambahan, fasilitas tempat tinggal, fasilitas kendaraan, lingkungan kerja yang nyaman, dan sebagainya.
Contoh Kompensasi Karyawan
1. Contoh Kompensasi Finansial
Kompensasi finansial terbagi dua, yaitu kompensasi finansial secara langsung dan tidak langsung.
Kompensasi finansial secara langsung adalah imbalan untuk kinerja karyawan yang diberikan secara langsung berupa uang tunai.
Contoh kompensasi finansial secara langsung bisa berupa upah, gaji, tunjangan, insentif, atau bentuk lain yang bukan berupa benda maupun fasilitas. Karena berbentuk uang, maka kompensasi ini akan masuk dalam perhitungan penghasilan upah karyawan setiap bulan dan kena pemotongan pajak penghasilan (PPh 21).
Sementara itu, kompensasi finansial tidak langsung adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan melalui pihak ketiga.
Contoh kompensasi finansial tidak langsung, misalnya pemberian cuti kerja berbayar (karyawan bisa cuti tanpa pemotongan gaji dengan jumlah hari cutinya ditentukan perusahaan), program kesejahteraan sosial (asuransi kesehatan dan program pensiun), Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), atau bisa pula berbentuk fasilitas kantor (mobil perusahaan, rumah dinas, paket internet, dan sebagainya).
2. Contoh Kompensasi Non Finansial
Kompensasi non finansial adalah kompensasi yang tidak berbentuk uang maupun fasilitas, tetapi tetap memberikan dampak positif bagi karyawan.
Contoh kompensasi non finansial, bisa berupa lingkungan kerja yang nyaman, budaya kerja perusahaan yang menyenangkan, program pelatihan untuk meningkatkan keahlian kerja, pengembangan karir, jenjang karir yang menjanjikan, tim kerja yang solid, jam kerja fleksibel, dan lain sebagainya.
Kompensasi merupakan imbalan atas kinerja karyawan yang memberi dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan motivasi karyawan dalam bekerja. Selain kompensasi, ada lagi yang biasanya karyawan dapatkan, yaitu reimbursement. Apa itu? Cari tahu penjelasannya di artikel berjudul: Reimbursement: Jenis dan Kegunaannya.