Unduh Aplikasi QuBisa
Jenis Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tinggi
Artikel
Stress Management

Jenis Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tinggi

Monica Anggen24 Jan 233 menit membaca

Saat ini, ada ratusan, bahkan ribuan jenis pekerjaan yang masing-masing memiliki tekanan dan memicu stres bagi sejumlah karyawannya. Stres di tempat kerja secara tidak sadar menjadi pembunuh produktivitas dan kesehatan pekerja. Untuk itu, perlu ada management stress untuk meningkatkan performa kerja.

Umumnya, stres kerja terjadi karena tuntutan yang diberikan kepada karyawan tidak sebanding dengan tenggat waktu dan gaji yang diberikan. Akibatnya, mereka seringkali mengorbankan waktu untuk diri sendiri dan keluarga hanya demi menyelesaikan pekerjaan.

Salah satu survei yang pernah dilakukan Northwestern National Life menemukan bahwa 40% pekerja di Amerika mengalami tingkat stres yang tinggi. Di Indonesia, survei yang dilakukan perusahaan keuangan Cigna menunjukkan ada 75% orang yang stres dan penyebab utamanya adalah keuangan dan pekerjaan.

Setelah dilakukan riset lebih lanjut, Cigna menemukan pula hal yang memicu stres dalam pekerjaan, antara lain hubungan yang tidak baik dengan atasan dan tidak seimbangnya hidup antara pekerjaan, kesehatan pribadi, dan kesejahteraan orang tua.  

7 Pekerjaan dengan Level Stres Tertinggi di Indonesia

Setiap pekerjaan tentu memiliki tanggung jawab yang berbeda. Namun, hampir semua jenis pekerjaan memberikan rasa stres pada pekerjanya. Berikut adalah 7 jenis pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi di Indonesia.

Pemimpin Perusahaan

Seorang pemimpin perusahaan memiliki tanggung jawab yang sangat besar, baik internal maupun eksternal perusahaan. Pemimpin perusahaan harus mampu mengayomi seluruh karyawan, beretika, dan berkharisma, serta mengembangkan organisasi yang dipimpinnya. Di saat yang sama, dia juga dituntut untuk bisa menganalisis masalah dan menyelesaikan dengan cepat. Masih dalam waktu yang hampir bersamaan, dia pun harus melihat peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan untuk melebarkan sayap perusahaan. 

Walau memiliki gaji yang besar, pemimpin perusahaan memiliki tingkat stres yang tinggi karena harus menangani banyak hal dalam satu waktu, dituntut serba bisa, dan dikatakan memiliki waktu istirahat yang kurang karena harus mengatur strategi dalam berbisnis. 

Wartawan

Tidak hanya di Indonesia, ternyata di Amerika wartawan menjadi salah satu pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi. Seperti yang dilansir businessnewsdaily, hampir 50% reporter surat kabar di Amerika mengalami stres dalam bekerja.

Hal ini disebabkan, tenggat waktu pengumpulan berita, pekerjaan dengan waktu yang tidak menentu, akurasi berita yang disampaikan kepada publik, dan tuntutan profesionalitas secara keseluruhan. Wartawan didesak untuk tetap sigap, cerdas, aktual, dan kondisi tubuh yang sehat agar mampu meliput berita seperti yang ditugaskan.

tenaga kesehatan pekerjaan dengan tingkat stres tinggi

Paramedis

Tenaga kesehatan merupakan pekerjaan yang paling tinggi intensitas interaksinya dengan pasien dan sering berhadapan dengan situasi yang dapat memicu stres. Selama kasus COVID-19 melanda negeri, tingkat stres paramedis semakin meningkat.

Hal ini dikarenakan, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan COVID-19 yang bekerja dalam situasi darurat dan berisiko terjangkit virus. Selain itu, waktu kerja yang padat karena harus tetap siaga dan jauh dari keluarga, menjadi salah satu pemicu gangguan psikologis para nakes. Hingga Desember 2020, dilaporkan 507 nakes yang meninggal dunia akibat COVID-19 di seluruh Indonesia.

Customer Service

Customer service memiliki tingkat stres juga tinggi. Penyebabnya, mereka harus melayani pelanggan dengan berbagai karakter dan pertanyaan yang diajukan. Customer service harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggan dengan cepat dan akurat.

Pekerjaan dengan sistem shift adalah pemicu stres lainnya. Perubahan jadwal pekerjaan dari masuk pagi ke malam kadang butuh adaptasi yang ekstra bagi tubuh, dan memiliki efek pula pada kesehatan. Selain itu, mereka dituntut tetap profesional dalam melayani walaupun sedang ada masalah pribadi.

Guru

Sama halnya dengan customer service, guru menjadi salah satu pekerjaan dengan tingkat stres tinggi. Berbagai masalah di sekolah, baik urusan dengan siswa maupun administratif, tentu menguras tenaga dan emosi.

Guru sering berhadapan dengan siswa yang memiliki karakter berbeda-beda dan harus menggunakan pendekatan yang berbeda pula. Belum lagi tuntutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kreatif dan sesuai dengan silabus, mempersiapkan materi ajar yang interaktif, dan berbagai laporan yang harus diberikan kepada atasan.

stress kerja

Pilot

Selain memiliki tingkat stres yang tinggi, pilot merupakan salah satu pekerjaan yang beresiko tinggi. Seorang pilot mempertaruhkan nyawa dan menjaga puluhan hingga ratusan nyawa lain yang ikut dalam setiap kali penerbangan.

Erin Bowen, ketua Ilmu Perilaku dan Keselamatan di Universitas Aeronautika Embry-Riddle, seperti yang dilansir dari Vice, mengatakan bahwa pilot mengalami tingkat stres yang tinggi karena masalah kesehatan dan tingkat kelelahan yang juga tinggi. Walau begitu, pilot tetap menjadi urutan teratas pekerjaan yang diminati.

Supir Taksi Konvensional

Persaingan antara supir taksi konvensional dan supir taksi online menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Faktanya, taksi online lebih diminati oleh pelanggan karena praktis dan efisien dibandingkan taksi biasa. Taksi online dianggap merebut pelanggan dan membuat pendapatan supir taksi konvensional menurun. Tidak heran jika banyak berita yang beredar supir taksi konvensional menuntut pemerintah agar taksi online dihapuskan.

Dihantui kehilangan pekerjaan dan pelanggan yang semakin sedikit adalah pemicu utama stres yang dialami supir taksi konvensional. Selain harus menghidupi keluarga, supir taksi wajib menyetorkan sejumlah uang kepada perusahaan setiap harinya.

Setiap jenis pekerjaan memang memiliki tingkat stres yang berbeda-beda. Stres di tempat kerja akan mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja, sehingga hasil pekerjaan yang dilakukan tidak maksimal. Untuk itu, perlu adanya manajemen stress yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dibantu pula oleh perusahaan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. 

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua