Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Protokol Wisata Pendakian Gunung dengan Aman pada Masa Pandemi (1/2)

2.4k views · 19 December, 2021

Share
Yuanita Leisbuana

Yuanita Leisbuana

Indonesia dan negara di seluruh muka bumi masih dihadapkan pada pandemi yang belum juga berakhir. Ya, memang saat ini situasi sudah sedikit lebih tenang, namun ancaman varian baru dari virus Corona masih mengancam. Lalu, bagaimana kalau Anda ingin naik gunung? Bolehkah naik gunung di masa pandemi? Apakah di gunung ada corona?

Secara logika bisa dikatakan di gunung tidak ada corona, namun tetap ada orang yang membawa corona ke gunung. Lalu, bagaimana cara mensiasati agar bisa tetap naik gunung, tapi tidak sampai tertular atau malah membawa corona ke gunung?

Protokol Pendakian Gunung di Masa Pandemi

Untuk bisa melakukan wisata pendakian gunung dengan aman, nyaman, dan lancar, Anda perlu mengikuti protokol wisata pendakian gunung pada masa pandemi yang disusun Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. 

  1. Pendakian Dilakukan dalam Kelompok Kecil.
  2. Sebelum mendaki atau menjadi pemandu gunung, pastikan tubuh dalam kondisi yang benar-benar sehat. Begitu pun selama perjalanan hingga kemudian tiba di rumah juga harus tetap menjaga kesehatan.
  3. Gunakan masker dan bawa pula persediaan masker untuk pengganti. Jumlahnya harus cukup untuk jumlah hari melakukan perjalanan naik, turun, dan tiba di rumah.
  4. Selalu jaga kebersihan, rajin cuci tangan, dan jika memungkinkan membersihkan tubuh.
  5. Jaga kebersihan peralatan dan jangan sampai membawa peralatan kotor ke mana-mana, karena bisa jadi sumber kuman penyakit.
  6. Tetap menjaga jarak antar tiap orang di dalam kelompok maupun ketika bertemu dengan kelompok lain dalam perjalanan. Jaga jarak aman kurang lebih 1 meter.
  7. Bawa peralatan dan perlengkapan yang cukup untuk penggunaan pribadi sehingga dapat meminimalkan pinjam meminjam peralatan.
  8. Jaga keamanan barang-barang bawaan. Bawa perlengkapan kesehatan seperti hand sanitizer dan sebagainya.
  9. Pastikan menggunakan tenda hanya berisi setengah dari kapasitas maksimal. Tujuannya, supaya tetap bisa jaga jarak demi menghindari penularan virus.
  10. Pastikan keamanan seluruh anggota tim selama perjalanan serta pahami dan miliki risk management plan.

Penjelasan lengkap harus Anda pelajari sendiri dari materi e-learning yang sudah disiapkan tim QuBisa, aplikasi belajar online Indonesia ini. Bentuk materi yang berupa video microlearning bisa Anda pelajari kapan pun Anda butuhkan hanya dengan bermodal smartphone.

Sebagai tambahan pengetahuan jika suatu hari Anda naik gunung, cari tahu pula cara mencegah cidera saat mendaki gunung.

Bagaimana Mencegah dan Mengatasi Cidera saat Mendaki?

Di gunung, tidak peduli sehati-hati apa pun Anda, kemungkinan terjadi kecelakaan bisa saja Anda alami. Maka berikut ini pengetahuan yang wajib Anda miliki.

Pingsan Akibat Medan Terlalu Berat

Selain medan yang terjal, perjalanan jarak jauh, pola makan yang buruk, kurang istirahat, atau kekurangan darah, bisa menyebabkan kelelahan hebat yang berujung pada pingsan. Supaya hal ini tidak terjadi, sering-seringlah beristirahat sejenak untuk memulihkan energi yang hilang. Anda juga bisa mengkonsumsi makanan manis, seperti coklat, madu, permen atau pisang. 

Kram atau Cidera Otot

Dalam perjalanan pendakian gunung, risiko terjadinya kram dan cidera otot bisa dialami siapa saja, termasuk Anda. Akibatnya, bisa jadi Anda tidak bisa bergerak karena kontraksi otot yang berlebihan, atau karena tubuh kekurangan cairan hingga mengalami dehidrasi. Kram biasanya menyerang otot kaki dan terkadang perut. Untuk mencegahnya, Anda perlu rajin olahraga dulu sebelum mulai mendaki gunung. Selain itu, minum air yang cukup, sering istirahat dan jangan memaksakan diri. 

Keseleo atau Terkilir (Sprain)

Cedera pergelangan kaki atau ankle sprain adalah rasa sakit dan bengkak pada pergelangan kaki. Kadang di awal terjadi, Anda tidak terlalu menyadari. Tapi kalau Anda terus berjalan, akhirnya makin lama otot tungkai bawah semakin sakit sehingga Anda jadi sulit berjalan. 

Pencegahan yang bisa Anda lakukan, lakukan latihan pada kaki sebelum mulai melakukan perjalanan mendaki gunung untuk memperkuat otot betis, termasuk pergelangan kaki. Anda juga bisa segera mengistirahatkan kaki ketika sudah mulai merasa ada gejala keseleo. Sediakan pula semprotan pereda nyeri atau regangan yang bisa Anda gunakan sewaktu-waktu Anda membutuhkan.

Mendaki gunung termasuk kegiatan bagus untuk self healing. Namun, jika Anda belum memiliki kesempatan untuk melakukan pendakian di masa pandemi, maka healing bisa dilakukan melalui berbagai hal berikut yang bisa Anda pelajari, seperti:

  1. Memaafkan Diri Sendiri Mempermudah Proses Healing
  2. Tips Menulis Bebas Untuk Self Healing
  3. Tips Menulis Surat Untuk Self Healing

0Comments

no profile