1.9k views · 28 November, 2021
Institut Teknologi Telkom Surabaya
Menurut survei dari Hootsuite, Indonesia merupakan negara yang penetrasi pengguna internetnya termasuk besar di Asia Tenggara. Bahkan, teknologi mobile connection di Indonesia lebih besar dari jumlah populasinya karena satu orang rata-rata memiliki dua perangkat telepon seluler.
Dari data ini, kita dapat melihat bahwa generasi Z benar-benar mengonsumsi internet dalam aktivitas harian dan mendapatkan banyak sekali pengaruh media sosial. Pertanyaannya, kenapa harus generasi Z? Ya, ini karena generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1996-2010.
Berbeda dengan generasi milenial yang merupakan generasi peralihan dari teknologi analog ke teknologi digital, generasi Z telah memegang teknologi sejak lahir hingga masa pertumbuhannya, atau disebut dengan digital native. Ini menyebabkan ketergantungan mereka terhadap gadget sangat besar.
Namun, bukan berarti dampak yang ditimbulkan selalu negatif, karena ketergantungan sebagai pengguna internet ini bisa saja menjadi sesuatu yang positif. Nah, bagaimana cara generasi Z yang terkenal dengan generasi mager ini bisa menghasilkan hal positif melalui ketergantungan mereka terhadap media sosial? Cari tahu jawabannya langsung dari microlearning ini.
Rekomendasi kursus online gratis dalam bentuk microlearning yang juga sudah tersedia di platform belajar online QuBisa dengan tema pengembangan diri, antara lain:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.