1.4k penonton · 3 Agustus 2022
Praktisi - Akademisi - Penulis - Pembicara Publik
Semua berbicara tentang konteks atau kondisi, situasi, fenomena yang akan dicermati. Baru menuju ke konten dan terakhir kesimpulan. Itulah yang dinamakan konsep 3K. Contoh mengenai ide bisnis. Kita bisa perhatikan kondisinya saat ini, misalnya dari segi penggunaan media sosial. Ternyata media sosial banyak digunakan namun kurang dimanfaatkan secara efektif, dan lainnya. Kita perlu mencari tahu konteks dan isinya, baru kemudian menarik kesimpulan.
Contoh lainnya ketika kita ingin berjualan, kita harus memahami konteksnya, siapa pelanggan kita, penghasilan, keinginan, minat, cara pembayaran, demografi, dan lainnya. Kita harus mengetahui calon pelanggan kita. Dari segi isi atau kontennya berarti kita perlu strategi berupa cara menawarkan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan. Kesimpulannya berupa deal atau no deal. Arahkan ke penutupan penjualan atau closing.
Pada penjualan asuransi juga sama. Konteksnya terkait kesehatan dan pentingnya mempunyai asuransi kesehatan yang akan membantu ketika sakit, namun tidak memiliki uang. Baru isinya tentang asuransi dan buat kesimpulannya. Begitu juga saat melakukan problem solving. Apa itu problem solving? Problem solving adalah menyelesaikan masalah. Konteksnya bisa berupa tempat kejadian, pelakunya siapa, kapan, sebarannya seperti apa? Baru kita tentukan kontennya bagaimana? Terakhir conclusionnya. Supaya lebih jelas, mari pelajari secara langsung penerapan konsep 3K dalam microlearning kali ini hingga akhir.
Mari mengikuti kursus online lainnya yang ada di platform belajar online QuBisa di bawah ini untuk meningkatkan pengetahuan Anda seputar problem solving:
0Komentar
QuBisa © 2025. All rights reserved.