Di balik meja rekruter, ada lebih dari sekadar tumpukan CV. Rekruter adalah profesional yang memiliki misi spesifik: menemukan kandidat terbaik yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga cocok dengan budaya dan nilai perusahaan.

Hal pertama yang mereka cari adalah profil yang sesuai. Rekruter sering menggunakan sistem pelacakan pelamar (ATS) untuk menyaring ribuan lamaran. CV Anda harus memiliki kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan agar lolos seleksi awal.

Selain itu, rekruter juga melihat jejak digital Anda. Media sosial seperti LinkedIn, Twitter, atau bahkan Instagram bisa menjadi sumber informasi tambahan. Mereka ingin memastikan bahwa kepribadian Anda selaras dengan citra perusahaan dan bahwa tidak ada hal kontroversial yang bisa merugikan.

Selama wawancara, rekruter memiliki serangkaian indikator penilaian yang terstruktur. Mereka tidak hanya mendengarkan jawaban Anda, tetapi juga mengamati bahasa tubuh, cara Anda berkomunikasi, dan seberapa besar antusiasme yang Anda tunjukkan. Mereka mencari bukti nyata dari apa yang Anda klaim di CV, seringkali dengan menggunakan metode seperti STAR (Situation, Task, Action, Result).

Terakhir, mereka adalah jembatan komunikasi antara Anda dan tim internal. Rekruter harus meyakinkan manajer perekrutan bahwa Anda adalah investasi yang layak, sekaligus memastikan Anda memiliki pengalaman positif selama proses seleksi. Memahami perspektif ini dapat membantu Anda mempersiapkan diri lebih baik dan menampilkan diri sebagai kandidat yang paling ideal.

Pelajari selengkapnya melalui microlearning berikut ini!