Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Definisi Digital Literasi di Era Teknologi Informasi

5.3k views · 21 December, 2021

Share
Karmin Winarta

Karmin Winarta

Dalam setahun terakhir, jumlah situs web yang dicurigai melakukan phishing meningkat. Ini berdasarkan laporan Anti-Phishing Work Group (APWG), di mana jumlah situs phishing terbesar ditemukan pada Januari 2021. Ada 245.771 website yang terdeteksi. Jumlah ini mewakili URL dasar unik dari situs phishing yang berhasil ditemukan serta dilaporkan anggota APWG.

Oleh sebab itu, Anda harus menguasai keahlian maintaining privacy. Maintaining privacy adalah kemampuan mengelola data pribadi dan menjaga privasi data digital serta memantaunya. Tidak dimungkiri jika data pribadi sangat penting, sehingga banyak orang yang tidak bertanggung jawab melakukan pencurian data melalui berbagai cara untuk kepentingan mereka.

Contoh phishing yang terjadi baru-baru ini di Indonesia adalah pendaftaran Kartu Prakerja yang palsu, pendaftaran vaksinasi, pembagian kuota gratis, dan lainnya. Jika tidak memiliki kemampuan maintaining privacy dan digital literasi, Anda bisa saja secara sukarela memberikan data melalui website phishing tersebut.

Agar dapat menghindari phishing, alangkah lebih baik jika Anda memahami apa itu phishing, ciri-ciri phishing, dan tips menghindari phishing berikut ini.

Pengertian Phishing

Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi tentang data seseorang menggunakan teknik phishing. Data target phishing umumnya adalah data pribadi, seperti nama, umur, alamat, kemudian data akun (nama pengguna dan kata sandi), dan data keuangan (kartu kredit, informasi akun). Phishing berasal dari kata fishing, yang artinya tentu saja memancing. Penjahat dunia maya memancing korban agar masuk ke dalam target penipuan semacam itu. Phishing adalah tindakan mencuri atau mengambil alih akun untuk tujuan tertentu.

Ciri-Ciri Phishing - URL Website Salah Ketik atau Typo dan Belum Terenkripsi HTTPS

Meski pelaku bisa membuat website yang mirip dengan aslinya, tetapi pada bagian domain tidak akan dapat ditiru karena satu nama domain hanya bisa digunakan untuk satu website. Jadi, untuk mengelabui korban, pelaku menggunakan domain yang sedikit mirip dengan situs aslinya, seperti www.klikbca.com menjadi www.klikkbca.com

Demi memberikan keamanan kepada penggunanya, biasanya situs besar atau tepercaya menggunakan SSL untuk website mereka. Anda dapat memeriksa apakah situs web menggunakan HTTPS (SSL) di bagian atas browser, tepat di samping kolom situs web yang terbuka, sebab sebagian besar situs web phishing tidak memiliki sertifikat SSL. Jadi, sebelum login, pastikan alamat website sudah benar dan terpasang sertifikat SSL.

Tampilan Website Mirip Web Asli, tetapi Ejaan dan Tata Bahasa Buruk

Salah satu ciri dari phishing adalah tampilan website terlihat mirip dengan website asli atau situs web resmi suatu instansi, perusahaan, maupun bisnis. Apabila Anda menemukan hal yang tidak sesuai atau terasa berbeda dari biasanya, sebaiknya pastikan terlebih dahulu bahwa itu adalah website yang resmi.

Selain itu, situs web phishing umumnya mengandung ejaan atau tata bahasa yang buruk, apalagi jika pelakunya berasal dari luar negeri. Ejaan bahasa Indonesia di situs webnya cenderung memanfaatkan tools translate.

Cara Terhindar dari Kejahatan Phishing

Memeriksa Nama dan Email yang Digunakan 

Jangan langsung memercayai jika Anda menerima email dari perusahaan terkenal. Periksa alamat email yang digunakan. Perusahaan resmi selalu menggunakan alamat email atas nama perusahaan, atau setidaknya mirip dengan domain website perusahaan dan sudah memakai ekstensi berbayar. Misalnya saja, www.qubisa.com dengan alamat email: info@qubisa.com dan publicrelations@qubisa.com.

Waspada terhadap Nama atau Pengirim Situs Web Palsu

Perusahaan terkenal seperti Apple, Samsung, Twitter, BCA, dan lainnya sering digunakan oleh phiser untuk menipu korbannya. Jadi, perhatikan huruf, seperti "Facebok", yang seharusnya ditulis "Facebook". Jika ada perbedaan nama, bisa dipastikan itu jebakan phishing.

Baca Pesan secara Keseluruhan

Jika pengirim tiba-tiba meminta informasi pribadi, seperti nama lengkap, alamat, nomor rekening, pin, dan lainnya, maka abaikan saja kiriman pesan elektronik tersebut. Selain itu, hindari pesan yang cenderung menggunakan subjek "urgen" atau "urgent" yang berkaitan dengan uang.

Hati-Hati dalam Memeriksa Lampiran Email

Phishing menggunakan berbagai teknik untuk memikat korban. Anda mungkin saja akan tergiur dengan kupon diskon, aplikasi uji coba gratis, kuota gratis, atau video gratis yang biasanya disertakan, padahal di dalam file-file tersebut sudah disisipi malware.

Internet memang membantu dalam banyak hal, tetapi Anda harus tetap berhati-hati dan menjaga data pribadi agar tetap aman dan terhindar dari kejahatan phishing.

Informasi lain terkait internet dan digital literasi dapat Anda pelajari di microlearning berikut yang ada di platform siap kerja QuBisa:

0Comments

no profile