Unduh Aplikasi QuBisa
15 poin

Data Survei Literasi dan Inklusi Pasar Modal

1.4k penonton · 10 Juni 2022

Bagikan

Instruktur

Instructor Yulius Kurniawan

Yulius Kurniawan

Head Of Retail

Yulius Kurniawan is a seasoned capital market professional with over 15 years of experience, particularly in developing retail investors. He currently serves as the Head of Retail Sales & Distribution at PT Mandiri Sekuritas, leading strategies to expand retail investor participation through education and innovative investment services.
Lihat Semua >

Deskripsi

Setiap tiga tahun sekali, OJK melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK). Survei adalah metode yang bisa menyediakan sumber data dan wawasan. Berdasarkan survei literasi dan inklusi tersebut menunjukkan bahwa literasi finansial Indonesia sangat rendah. Literasi adalah seperangkat pengetahuan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan guna mencapai kesejahteraan.

Di tahun 2019, literasi finansial untuk capital market hanya 4,9% saja. Sementara inklusi pasar modal lebih rendah lagi, yakni 1,6%. Apa itu inklusi? Inklusi adalah akses ke berbagai layanan keuangan formal berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Literasi finansial dan inklusi keuangan yang rendah ini tak ayal membuat orang kerap terjebak investasi bodong.

Investasi bodong adalah investasi di mana investor diminta sejumlah uang untuk menanamkan modal dalam produk atau bisnis, padahal sesungguhnya produk atau bisnis tersebut tidak pernah ada. Mengapa banyak orang terjebak investasi bodong? Hal itu disebabkan karena orang lebih suka investasi pada hal-hal yang bersifat menjanjikan. Misalnya, robot forex yang menjanjikan 1 hari mendapatkan bunga 1 persen. Padahal tidak ada saham yang bisa menjanjikan keuntungan.

Banyak korban-korban investasi bodong ditawarkan sesuatu yang pasti dan gampang. Inilah penyebab pasar modal di Indonesia kalah berkembang karena disaingi investasi-investasi bodong. Ada baiknya Anda berhati-hati terhadap penipuan berkedok investasi. Bagaimana caranya? Jika ada yang menjanjikan keuntungan secara pasti, sebaiknya hindari. Jika caranya gampang, masuk dapat bonus, jangan ikut dan cek legalitas ke OJK.

Untuk lebih melek investasi, Anda bisa mendapatkan berbagai edukasi tentang investasi saham dan sebagainya melalui online aplikasi belajar online QuBisa:

0Komentar

no profile