Setiap orang pasti memiliki pisau di rumahnya, bukan? Fungsi pisau sangat bermanfaat untuk membantu kelancaran aktivitas kita sehari-hari, terutama dalam hal yang berhubungan dengan potong-memotong. Yup, tujuan dibuatnya pisau, antara lain untuk memotong sayuran, memotong buah, tali, dan lain-lain. 

Di luar fungsinya sebagai alat pemotong, mayoritas kita masih banyak yang mengatakan bahwa pisau berbahaya. padahal kalau digunakan sesuai fungsinya, pisau tidak berbahaya, lo! Sobat QuBsa, pisau menjadi berbahaya kalau penggunaannya salah, tidak pada tempatnya, dan dipakai tidak sesuai konteks oleh orang yang tidak kompeten. Nah, ini sama dengan kondisi emosi kita.

Apa itu emosi? Emosi adalah luapan perasaan yang bisa berkembang dan bisa surut dalam waktu singkat. Siapa yang berperan menentukan luapan perasaan itu menjadi pasang atau surut? Tentu saja kita sendiri.

Jadi, kalau ada sahabat atau rekan Sobat QuBisa sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja dan mengucapkan kata sedih, kemudian kita mengatakan "jangan sedih", sebenarnya tidak perlu demikian. Setiap orang memiliki emosi dasar. Biarkan saja sahabat kita meluapkan dahulu rasa sedih, marah atau stres yang dirasakannya.

Jika semua sudah dikeluarkan, selanjutnya kembali pada diri yang bersangkutan, apakah akan terus melanjutkan rasa sedihnya sehingga menjadi sesuatu yang berbahaya, atau sebaliknya, mampu mengatur emosinya agar kembali normal. Jangan lupa, pelajari juga aneka kursus gratis maupun berbayar dan microlearning lainnya untuk menambah wawasan, melalui platform e-learning QuBisa di bawah ini: 

• Mengenal Lebih Dekat Personal Empowerment Kita
• Multitasking Apakah Efektif?
• Kekuatan Membangun Perilaku Baru