Instruktur - Andi Kurniawan

Andi Kurniawan, S.E. adalah seorang pegiat organisasi kepemudaan dan pendidikan nonformal yang aktif dalam pengembangan karakter generasi muda Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Anggota Krida Promosi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pinsaka Kencana Nasional, serta sebagai Kepala Bidang Penelitian dan Evaluasi (Litev) Dewan Kerja Nasional (DKN) Gerakan Pramuka. 

Dalam peran strategis ini, Andi turut menyusun dan melaksanakan berbagai program komunikasi dan promosi yang mendukung edukasi kependudukan dan keluarga berencana di kalangan anggota Pramuka, khususnya remaja dan pemuda.

Sebagai penggerak kegiatan edukatif di tingkat nasional, Andi memiliki peran penting dalam menjembatani komunikasi antara program-program pemerintah dan generasi muda melalui pendekatan yang inklusif dan kreatif. Ia dikenal memiliki kemampuan dalam mengemas pesan-pesan edukatif menjadi konten yang mudah dipahami dan menarik, baik melalui media cetak, sosial, maupun kegiatan langsung di lapangan. Dalam perannya di Krida Promosi dan KIE, ia aktif terlibat dalam penyusunan strategi komunikasi publik serta pelaksanaan kampanye sosial yang mengedepankan nilai kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan pemberdayaan remaja.

Selain aktif di organisasi, Andi juga menjadi salah satu instruktur terdaftar di platform pembelajaran digital QuBisa. Melalui platform ini, ia membagikan pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk modul pelatihan daring bertema edukasi sosial dan kepramukaan. Salah satu kontribusinya adalah mengembangkan microlearning tentang peran generasi muda dalam mematuhi protokol kesehatan, serta penguatan karakter melalui kegiatan Pramuka di masa digital. Materi pelatihannya telah diakses oleh ratusan peserta dan mendapat respons positif dari berbagai kalangan.

Dengan latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan pengalaman dalam kepemimpinan organisasi, Andi Kurniawan telah membuktikan dirinya sebagai tokoh muda yang berdedikasi pada pengembangan SDM, khususnya remaja dan pemuda. Ia percaya bahwa pendekatan kolaboratif antara pendidikan, teknologi, dan nilai-nilai kebangsaan dapat menjadi kunci dalam membangun generasi muda yang berdaya saing dan memiliki integritas sosial yang tinggi.