Unduh Aplikasi QuBisa
7 Tahapan Bikin Proses Rekrutmen yang Efektif
Artikel
HR Management

7 Tahapan Bikin Proses Rekrutmen yang Efektif

Punto Wicaksono21 May 233 menit membaca

Proses rekrutmen karyawan yang efektif akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Misalnya, perusahaan akan mendapatkan karyawan berkualitas yang berdampak positif pada produktivitas kerja. 

Untuk mencapai hal tersebut, HRD berperan penting dalam menentukan metode & strategi rekrutmen yang tepat untuk menyeleksi semua kandidat pelamar kerja. Nah, bagaimana proses rekrutmen pegawai baru? Baca selengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Rekrutmen?

Ada beberapa pengertian rekrutmen menurut para ahli, seperti Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson. Rekrutmen adalah upaya pencarian calon karyawan dalam jumlah tertentu yang memenuhi syarat, sehingga perusahaan bisa menyeleksi orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang tersedia. 

Secara sederhana, rekrutmen adalah kegiatan mencari dan menyeleksi calon karyawan yang bertujuan untuk mengisi kekosongan posisi atau jabatan tertentu. 

7 Tahap dalam Proses Rekrutmen Karyawan Baru yang Efektif

1. Lakukan Identifikasi Kebutuhan SDM dalam Perusahaan

Sebelum melakukan rekrutmen, HRD perlu mengidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan. Misalnya menganalisis posisi atau jabatan yang kosong, apakah jika tidak segera diisi akan meningkatkan beban kerja karyawan lain? 

Perlukah membuka rekrutmen eksternal atau bisa memutasi karyawan lama? Selain itu, untuk pembukaan departemen baru, apakah perusahaan perlu membuka rekrutmen besar-besaran?

2. Merencanakan Proses Rekrutmen yang Efektif

Jika sudah berhasil mengidentifikasi kebutuhan SDM dan urgensinya, maka HRD harus menyiapkan rencana rekrutmen. Tulis deskripsi pekerjaan, kualifikasi yang dibutuhkan, dan persyaratan secara detail. 

Contoh, syarat CV harus ATS friendly. Selain itu, HRD perlu menentukan tempat memasang iklan lowongan pekerjaan. Misalnya, menyebarkan informasi loker secara online melalui website perusahaan, portal kerja, dan media sosial seperti LinkedIn.

Merencanakan Proses Rekrutmen yang Efektif

3. Screening Lamaran Kerja

Lakukan screening atau peninjauan kembali untuk setiap lamaran kerja yang masuk. Seleksi berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan. 

Jika ingin lebih mudah, HRD bisa menggunakan aplikasi ATS atau applicant tracking system. ATS akan menyeleksi atau melakukan screening sesuai syarat yang ditentukan.

4. Interview atau Wawancara Kandidat

Setelah mendapatkan pelamar yang sesuai persyaratan dalam jumlah tertentu, buatlah daftar penjadwalan wawancara. Jika jadwal sudah dibuat, HRD bisa segera menghubungi kandidat melalui telepon, pesan teks, atau email. 

Beritahukan jadwal wawancara,  persyaratan lain yang harus dibawa, hingga dress code (jika diperlukan). Selain itu, buatlah daftar pertanyaan yang akan berguna untuk menggali kepribadian maupun potensi job seeker.

5. Cari Informasi Pendukung Mengenai Kandidat Potensial

Jangan terburu-buru memutuskan untuk menerima karyawan baru setelah proses wawancara berakhir. Sebab, dalam wawancara, sebagian besar pelamar kerja tentu akan menunjukan performa terbaiknya. 

Coba cari tahu kepribadian kandidat lebih jauh melalui berbagai media. Misalnya lewat pencarian di search engine Google, LinkedIn, Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok. 

Jika kandidat memiliki pengalaman magang atau kerja, coba hubungi perusahaan sebelumnya untuk mendapat informasi lebih banyak.

metode & strategi rekrutmen yang efektif

6. Offering Letter & Job Hiring

Mengirimkan offering letter menjadi salah satu metode & strategi rekrutmen yang efektif untuk mendapatkan karyawan berkualitas dan mencegah turnover

Offering letter adalah surat pemberitahuan resmi yang menyatakan kandidat terpilih untuk bekerja di perusahaan sesuai posisi yang dilamar. 

Surat penawaran akan membatasi ekspektasi karyawan baru terhadap pekerjaan, posisi, salary, dan lainnya. Sebab isi offering letter terdiri atas hak dan kewajiban karyawan. 

Setelah calon karyawan setuju, HRD bisa memberikan surat perjanjian kerja dan sama-sama melakukan proses penandatanganan sebagai tanda job hiring atau kerja sama dimulai.

7. Onboarding Karyawan

Setelah surat perjanjian kerja ditandatangani, HRD harus mendampingi dan memberi dukungan dalam proses onboarding karyawan. Tujuannya agar onboarding program berjalan mulus.

Onboarding karyawan adalah proses pekerja baru beradaptasi dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan, dan karyawan lain, termasuk karyawan senior yang terlibat dalam pekerjaan. Masa onboarding atau probation ini umumnya berlangsung selama tiga bulan. 

Menerapkan 7 tahapan proses rekrutmen di atas akan membantu kamu menemukan dan mendapatkan karyawan baru yang lebih berkualitas. Tapi sebaiknya sebelum menerima karyawan, boleh juga melakukan tes psikologi terlebih dahulu. Baca di sini alasan HRD perlu melakukan Tes Psikologi Saat Rekrutmen Karyawan Baru.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua