Jika ditanya apa tujuan Anda bekerja di sini, kamu bisa menjawab kalau visi dan misi perusahaan ternyata relevan dengan tujuan yang ingin kamu capai dalam hidup.
Selain pertanyaan tentang tujuan bekerja, kadang rekruter mengajukan pertanyaan yang sulit dijawab.
Apa yang harus dilakukan ketika muncul pertanyaan tak terduga yang sulit dijawab? Tenang, temukan cara menjawab pertanyaan sulit saat wawancara kerja di artikel ini, yuk.
Cara Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja yang Sulit
1. Jangan Berbohong
Konsultan HRD kenamaan, Daniel Space, mengatakan kalau kamu bingung menjawab pertanyaan yang sulit dan terlalu spesifik, kamu bisa menjawabnya dengan contoh kasus yang mirip dengan isi pertanyaan.
Cara lain, berikan saja jawaban jujur alih-alih menjawab secara sembarangan atau malah berbohong untuk sesuatu yang belum pernah kamu alami sendiri.
2. Jangan Melantur
Jika kamu tidak mengerti apa yang HRD tanyakan, mintalah penjelasan sekali lagi. Misalnya, “Bolehkan lebih dijelaskan secara detail apa maksud pertanyaan Anda?”
Setelah rekruter mengulang pertanyaan, coba pikirkan dulu sebelum menjawab dan berusahalah menjawab apa adanya. Ini lebih baik daripada kamu memberi jawaban yang ngalor-ngidul atau malah melantur.
Mary Abbajay, presiden konsultan pengembangan kepemimpinan dari Cornerstone Group, mengatakan bahwa menjawab dengan bertele-tele adalah kesalahan terburuk yang dilakukan kandidat pelamar kerja, terutama saat mereka tidak tahu harus menjawab apa.
“Meminta pertanyaan untuk diulang jauh lebih baik, sehingga kamu punya waktu beberapa detik untuk memikirkan jawabannya,” jelas Abbajay.
Hal serupa diungkapkan Lawrese Brown, pendiri C-Track Training. Ia mengatakan bahwa tidak semua pertanyaan wawancara memiliki maksud yang jelas. Mungkin pula di dalamnya terkandung pertanyaan menjebak.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Ada baiknya konfirmasi ulang dengan mengajukan pertanyaan kembali kepada rekruter untuk memperjelas maksud pertanyaan sebelumnya.
Brown juga mengatakan, meminta klarifikasi menunjukkan kepercayaan diri dan ketegasan bahwa kamu ingin berbagi wawasan yang tepat, sekaligus informasi yang paling relevan dengan pertanyaan dari HRD. Bukan sekadar asal jawab.
3. Boleh Katakan “Saya tidak tahu” Tetapi...
Tidak apa-apa mengakui kamu belum memiliki keterampilan tertentu atau menghadapi masalah tertentu sebagai jawaban. Tetapi, sebaiknya jangan hanya mengatakan, “Saya tidak tahu.”
Lebih baik jawab dan tunjukkan kalau kamu pribadi yang memiliki rasa tahu yang tinggi serta ingin belajar. Contoh jawabannya, “Sekarang ini saya belum tahu jawaban dari pertanyaan tersebut. Tapi, jika diberi kesempatan, saya ingin mempelajari keterampilan yang Anda maksudkan.”
Jawaban ini juga menunjukkan kalau kamu adalah pribadi yang senang mempelajari hal-hal baru. Dan jadi bukti kalau kamu memiliki pola pikir growth mindset, yakni paradigma bahwa kamu mau terus tumbuh dan berkembang. Ini bisa jadi nilai plus di mata HRD.
4. Arahkan Jawaban dengan Pengalaman yang Kamu Miliki
Ketika mendapatkan pertanyaan wawancara yang sulit untuk dijawab, kamu juga bisa mengarahkan jawaban dengan merujuk pada kapasitas kerja kamu di tempat kerja sebelumnya atau pada pengalaman yang kamu miliki.
Misalnya begini, kamu ditanya pertanyaan tentang bagaimana cara mengembangkan kebijakan sumber daya manusia, tetapi kamu belum pernah secara resmi bekerja di bidang SDM.
Maka, kamu bisa memberi jawaban, seperti: “Itu pertanyaan yang bagus. Saya memang belum memiliki pengalaman bekerja sebagai HRD. Tetapi, saya punya pengalaman mensupervisi puluhan staf selama saya menjadi manajer di perusahaan sebelumnya.”
Sekarang kamu sudah punya gambaran, kan, apa yang harus dilakukan ketika rekruter mengajukan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Umumnya, pertanyaan sulit dan tak terduga muncul saat kamu mengikuti walk in interview. Apa itu walk in interview? Cari tahu lebih banyak dengan membaca artikel ini: Walk in Interview: Pengertian, Cara Kerja, Keuntungannya.
