Personal branding adalah praktik untuk mempromosikan diri, karir, atau pencapaian sebagai suatu merek atau brand. Personal branding juga merupakan proses untuk mengembangkan serta mempertahankan reputasi dan kesan individu seseorang.
Cara membangun personal branding bisa dimulai dari mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, terkait siapakah diri Anda? Apa keyakinan serta nilai utama dalam diri Anda? Kemudian, keterampilan apa yang bisa ditawarkan? Bahkan Anda juga bisa menemukan jawaban, tentang pengaruh yang Anda berikan terhadap lingkungan sekitar.
Personal branding berkaitan erat dengan brand dan branding yang akan dibawa. Sampai di sini mungkin Anda terkecoh pada istilah dari keduanya. Padahal, antara brand dan branding memiliki makna berbeda. Hanya saja, keberadaan kedua istilah tersebut di dalam dunia bisnis masih saling berkaitan. Tanpa brand, Anda tidak bisa melakukan branding, begitu pun sebaliknya. Tanpa branding, brand yang dimiliki tidak akan menjadi apa-apa.
Untuk lebih jelasnya, mari simak perbedaan mendasar dari brand vs branding di bawah ini.
Perbedaan Brand dan Branding
Brand merupakan tujuan terkait citra diri yang positif atau reputasi. Sementara, branding adalah proses. Bisa diibaratkan, brand merupakan nyawa yang akan membuat bisnis bertahan dalam waktu lama. Brand adalah wajah atau identitas dari perusahaan, yang akan berfungsi untuk mendapatkan empati dan kepercayaan.
Jika brand tidak bagus atau tidak dikenal, sudah bisa dipastikan tidak akan digemari oleh siapa pun. Karenanya, salah satu jalan yang perlu Anda tempuh sebagai pemilik perusahaan adalah membuat strategi digital marketing. Mulai dari memasang iklan, menggunakan influencer, atau melakukan branding agar brand bisa dikenal.
Sementara branding memiliki tujuan untuk mengikat persona pelanggan, melalui berbagai pendekatan agar bisa sampai ke target pasar. Melakukan branding memang tidak bisa dibangun dalam jangka waktu yang singkat, karena Anda perlu menyusun dan merencanakannya dengan baik.
Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan, perbedaan brand dan branding adalah sebagai berikut:
Brand terkait dengan tujuan atau hasil, identitas, loyalitas, apa yang diberikan, dan representasi. Sementara branding berhubungan dengan proses komunikasi efektif, riset pasar, pendekatan melalui layanan / produk. Kemudian juga media pemasaran dan bagaimana Anda menjalankan strategi digital marketing.
Jangan Lupakan Brand Identity
Setelah memahami apa itu brand dan branding, kini saatnya Anda mengenal istilah berikutnya, yang masih memiliki keterkaitan, yaitu brand identity. Identitas merek atau brand identity adalah salah satu kunci yang bisa membuat perusahaan menjadi lebih mudah dikenal, hingga mampu membentuk persepsi dari pelanggan.
Brand identity meliputi penyampaian karakter, aspek warna, simbol, dan lain sebagainya, yang mengandung nilai agar konsumen memahami produk. Karenanya, brand identity ini sangat berkaitan erat dengan desain logo perusahaan.
Jika diibaratkan perusahaan, identitas merek adalah Anda. Untuk melakukan personal branding, Anda harus menyertakan ketiganya. Karena memang antara brand, branding, dan brand identity saling mendukung satu sama lain, hingga akhirnya mampu membuat personal branding yang dibangun lebih tepat sasaran.
Anda juga perlu memahami tujuan personal branding, yaitu untuk membangun kepercayaan, networking, dan kredibilitas. Orang lain jadi lebih mudah mengenali Anda, karena Anda sudah menggambarkan brand atau bisnis, maupun pekerjaan yang Anda kembangkan.
Selanjutnya, jangan ragu untuk membuat branding yang memungkinkan Anda untuk maju, selama itu mencerminkan kehidupan profesional Anda. Sesuaikan persona Anda ketika menemukan peluang baru, orang-orang yang berbeda, dan kembangkan karir Anda. Selain itu, tentukan strategi agar personal branding Anda pun berhasil.
Anda juga bisa mempelajari mengenai personal branding ini melalui #BelajarGakRibet dengan QuBisa pada kursus online dan webinar gratis maupun berbayar terkait keterampilan sukses milenial (KSM).
