Dari mana konten kreator mendapatkan penghasilan? Mungkin ini pertanyaan yang sering muncul dalam kepalamu ketika keinginan untuk jadi konten kreator muncul.
Nah, konten kreator mendapatkan penghasilan bisa dari menjadi blogger, influencer, mengikuti program afiliasi, berjualan produk digital, menawarkan jasa pembuatan konten, dan sebagainya. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini beserta besaran penghasilannya.
7 Cara Konten Kreator Dapat Penghasilan dan Besar Penghasilannya
1. Membuat Konten di Blog dan Menjadi Blogger
Konten kreator bisa lho mendapatkan penghasilan dari blog, yaitu dengan menjadi blogger profesional. Blogger dapat memonetisasi konten dengan menulis review produk berbayar, sponsored post, content placement, atau dari Google adsense.
Semakin banyak kamu bekerja sama dengan berbagai brand atau bergabung dengan komunitas blogger, semakin besar peluang kamu untuk mendapatkan job berbayar.
Minimal penghasilan blogger untuk review produk antara Rp 250 ribu hingga Rp 800 ribu per satu blogpost.
2. Menjadi Influencer
Sebagai seorang konten kreator, tentunya kamu punya keahlian untuk membuat berbagai konten. Jika keahlianmu adalah membuat konten untuk berbagai media sosial, dan punya akun media sosial yang aktif, kamu bisa mendapatkan penghasilan dengan menjadi influencer.
Di era digital seperti sekarang, banyak brand yang membutuhkan influencer untuk mempromosikan dan memasarkan produk mereka. Media sosial yang dibutuhkan pun beragam, seperti Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, atau kombinasi dari beberapa media sosial.
Tugasmu sebagai konten kreator sudah pasti membuat konten berdasarkan brief dan ketentuan yang brand minta. Kemudian menayangkannya di media sosialmu dengan harapan para followers yang mengikuti akunmu mengenal produk dan layanan bisnis dari brand yang bekerja sama denganmu.
Penghasilan sebagai influencer ini pun beragam, tergantung jumlah follower dan engagement media sosial yang kamu miliki, tingkat kesulitan pembuatan konten, jenis kampanye yang diadakan, atau berdasarkan perjanjian yang kamu sepakati bersama brand.
Jika harga satu konten yang tayang di media sosialmu sebesar Rp 200 ribu, maka menayangkan 10 konten saja sudah membuat kamu berpenghasilan Rp 2 juta lho. Tertarik untuk jadi influencer? Cek di sini caranya: Ingin Jadi Influencer Marketing? Ini Langkah Awalnya.
3. Bergabung dengan Program Afiliasi
Program afiliasi adalah program yang memungkinkan kamu mendapatkan penghasilan dengan mempromosikan produk orang lain.
Kamu akan mendapatkan komisi yang besarnya sesuai kesepakatan jika ada audiens atau pengguna internet yang melakukan pembelian produk dari link afiliasi yang kamu sebarkan di media sosial, blog, situs web, dan sebagainya.
Ada banyak program afiliasi yang bisa kamu ikuti, tergantung dari niche atau topik yang kamu pilih. Misalnya, kamu fokus pada niche kecantikan, maka bergabunglah dengan program afiliasi dari toko online atau merek kecantikan tertentu.
Selain itu, kamu juga bisa mendaftar ke program afiliasi dari berbagai platform, seperti Amazon, Lazada, TikTok, Shopee, dll, yang menjanjikan komisi cukup besar.
4. Menawarkan Jasa Pembuatan Konten
Sebagai konten kreator yang memiliki kemampuan membuat konten, kamu bisa menawarkan jasa pembuatan konten kepada perusahaan maupun individu. Bahkan, kamu bisa menawarkan jasa kepada pemilik bisnis UMKM yang baru memulai sosial media marketing.
Buat saja daftar layanan jasa yang kamu sediakan beserta harganya, kemudian mulailah menawarkannya di media sosial, di grup Whatsapp, di situs web, atau membuat brosur digital.
5. Endorsement
Endorsement atau promosi produk juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi konten kreator. Cara melakukannya, kamu perlu bekerja sama dengan brand atau pemilik bisnis.
Kemudian, kamu merekomendasikan atau mempromosikan produk mereka kepada para pengikut di media sosialmu.
Pekerjaannya mirip dengan influencer. Bedanya hanya pada sistem kesepakatan dan penghasilan yang didapatkan. Jika influencer mendapatkan bayaran berupa fee, maka endorsement bisa berupa barter produk, komisi penjualan, atau bisa pula berdasarkan fee per project.
6. Menjadi Penulis Konten
Era digital mendorong para pelaku usaha untuk memulai pemasaran digital. Media pemasaran digital bisa berupa media sosial maupun website.
Nah, untuk mengisi website jelas mereka membutuhkan berbagai jenis konten. Kalau kamu punya kemampuan menulis artikel dan mendesain image atau foto yang menjadi pelengkap artikel di website, maka sebagai konten kreator, kamu juga bisa menjadi penulis konten untuk berbagai website klien.
Selain bekerja sama dengan brand atau pemilik usaha, kamu juga bisa menawarkan konten artikel buatanmu secara lepas atau menjualnya secara paketan. Misalnya untuk 20 artikel, kamu bisa mematok harga kurang lebih Rp 2 juta. Namun harga ini hanya contoh ya. Penentuan harga biasanya disesuaikan dengan kemampuan, keterampilan, bahkan dari hasil tulisanmu.
7. Menjual Produk Digital
Ada banyak produk digital yang dibutuhkan pengguna internet atau masyarakat umum. Misalnya jingle untuk iklan, template desain untuk materi presentasi, e-book,plugin website, theme blog, dan sebagainya.
Kamu bisa membuat sendiri produk digitalnya jika memang memiliki keahlian. Cara lain, kamu bisa juga menjualkan produk orang lain dengan sistem bagi hasil atau sesuai kesepakatan.
Satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah pastikan produk yang kamu jual memang banyak peminatnya dan kualitas produk juga terjamin.
Era digital membuka banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan. Selain cara di atas, masih ada cara lain bagi konten kreator untuk mendapatkan penghasilan. Pelajari caranya pada artikel berikut ini: Penghasilan Tambahan Bagi Konten Kreator dan Cara Meningkatkannya.
