Di dalam perusahaan yang memiliki manajemen kerja profesional, baik perusahaan besar atau perusahaan kecil, tentu memiliki susunan kepemimpinan yang jelas. Pihak-pihak yang menjadi petinggi wajib melaksanakan fungsi kepemimpinan dengan maksimal supaya kinerja bisa berjalan lancar sesuai visi dan misi perusahaan.
Berangkat dari fakta inilah, sudah seharusnya jajaran petinggi ini bisa menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik. Karena bagaimanapun, pemimpin yang mampu memimpin tanpa sekat, akan membuat semua individu di dalam perusahaannya bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab, secara individu maupun secara tim, dengan baik dan memiliki sistem kerja yang produktif.
Pengertian Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan dalam perusahaan adalah melaksanakan visi dan misi, sekaligus memotivasi para pegawai agar memiliki semangat serta loyalitas bekerja demi tercapainya tujuan dan target perusahaan. Tentu untuk mewujudkan hal ini, Anda sebagai seorang pemimpin perlu mengetahui arti dan makna kepemimpinan yang sesungguhnya, termasuk memiliki kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang atasan.
John M. Piffner, penulis buku Public Administration, pernah berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasi sekaligus mengarahkan tiap individu di dalam kelompok, agar secara bersama-sama dapat meraih atau mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini tentu senada dengan pendapat mengenai kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu demi tujuan tertentu.
Saat ini, model kepemimpinan pun beragam sesuai dengan kelompok yang dinaungi. Dalam hal ini, beda perusahaan tentu beda cara seorang pemimpin dalam mengatur para pegawai. Seperti apa? Berikut beberapa di antaranya:
- Otokratik
Pemimpin yang otokratik adalah sosok egois dan sangat otoriter. Bagi mereka, karyawan adalah mesin untuk mencapai tujuan, sehingga tidak menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
- Paternalistik
Gaya kepemimpinan paternalistik bisa disebut sebagai gaya kepemimpinan tradisional. Pemimpin tipe ini biasanya memilih direksi yang sudah senior. Sehingga, seluruh karyawan wajib menghormati orangtua dan menjadikannya panutan. Namun, pemimpin paternalistik sangat mengutamakan kebersamaan.
- Karismatik
Seperti namanya, pemimpin karismatik mudah memikat para pegawai kantor karena daya tariknya. Para pegawai akan sangat memuja dan rela melakukan apa saja yang diminta oleh seorang pemimpin yang karismatik.
- Laissez Faire
Pemimpin perusahaan dengan tipe seperti ini cenderung tidak suka melakukan intervensi. Si pemimpin punya kepercayaan penuh bahwa kemampuan para pegawai dapat mewujudkan tujuan bisnis, sehingga perusahaan bisa berjalan lancar dengan sendirinya.
- Militeristis
Model kepemimpinan militeristis bermakna perintah pemimpin adalah segalanya dan harus dipatuhi yang menunjukkan jabatan atau pangkat punya kekuatan. Pemimpin tipe ini biasanya tidak menerima kritik dari bawahan dan senang dengan acara formal dan seremonial.
Kendati berbeda, pada dasarnya setiap tipe kepemimpinan memiliki prinsip kepemimpinan yang hampir sama, mulai dari kemampuan menguasai diri sendiri, fokus dan gigih pada tujuan, paham pentingnya kerja sama, kemampuan melakukan komunikasi persuasif, berani melakukan aksi dan berkontribusi untuk orang lain.
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan dalam Perusahaan
Sebuah perusahaan yang akhirnya meraih kesuksesan tentu tak lepas dari campur tangan pemimpin. Seperti apakah fungsi kepemimpinan ideal pada sebuah perusahaan? Berikut ulasannya:
Peran Instruktif
Fungsi instruktif adalah hal pertama yang bisa dijalankan dalam kepemimpinan perusahaan. Karena pemimpin menjadi pihak yang menentukan sistem kerja yang kondusif dan produktif, cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, hingga tempat pengerjaan yang mana semua didelegasikan ke pegawai.
Penyusun Strategi dan Taktik
Sebagai penentu kesuksesan perusahaan, pemimpin harus bisa menyusun strategi dan taktik yang tepat. Di setiap divisi dalam perusahaan, pemimpin berperan serta dan hadir untuk menyusun tujuan dan trik untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk menanggulangi risiko yang mungkin muncul.
Menyelesaikan Masalah
Di dalam aktivitas perusahaan, tentu tak bisa lepas dari yang namanya masalah. Pemimpin yang baik harus paham bahwa masalah ada bukan untuk dihindari, tapi wajib diselesaikan. Untuk itulah, fungsi kepemimpinan sangat penting berperan ketika perusahaan memperoleh masalah dan wajib mencari solusi secara cepat dan tepat.
Pengambil Keputusan
Oleh sebab bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan perusahaan, pemimpin wajib memiliki kemampuan dalam menjalankan fungsi sebagai pengambil keputusan. Keputusan tidak boleh diambil secara konsensus, namun perlu tetap adil dalam hal otoritas dan akuntabilitas supaya hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara bijaksana dan rasional.
Tindakan Konsultatif
Seorang pemimpin memang harus dihormati, tetapi mereka juga wajib menempatkan diri dalam sisi konsultatif. Itu sebabnya, dibutuhkan kemampuan melakukan komunikasi dua arah antara sesama direksi, manajer, hingga bawahan, supaya kondisi di dalam perusahaan tetap nyaman.
Koordinasi dan Manajemen
Tak cuma sekadar memberikan perintah, pemimpin wajib mengatur Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki, supaya semua berjalan sesuai kemampuan masing-masing. Tak hanya itu saja, pemimpin juga mesti bisa mengendalikan arah tujuan bisnis perusahaan dan hubungan dengan para pemegang saham.
Memperluas Jaringan
Semakin besar perusahaan, tentu akan memiliki jaringan bisnis yang kuat. Tentu pemimpin yang bertugas dan bertanggung jawab dalam hal ini, termasuk menemukan peluang-peluang baru yang akan sangat berguna bagi perkembangan perusahaan di masa depan.
Memberi Pengaruh
Dan inilah fungsi terakhir kepemimpinan dalam perusahaan, yakni sebagai pemberi pengaruh, motivasi, dan contoh baik untuk seluruh pekerja di perusahaan. Bagaimanapun juga, pemimpin yang positif tentu akan membuat karyawan segan dan akhirnya ikut melakukan hal-hal profesional.
Bagaimana? Terbukti kan fungsi kepemimpinan dalam sebuah perusahaan sangat penting dan wajib dijalankan secara maksimal? Karena melalui kepemimpinan yang baik, perusahaan bisa memperlihatkan kinerja bisnis yang memuaskan dan akhirnya berdampak positif ke omzet serta kesejahteraan karyawan.
