Talent management atau manajemen talenta menjadi tren di perusahaan dan merupakan salah satu kebutuhan di lingkungan pekerjaan. Talenta adalah sumber daya manusia (SDM) yang merupakan aset terbesar bagi setiap individu dan juga perusahaan, karena jika dikelola dengan baik akan dapat memberi dampak yang positif pada pencapaian target yang ingin diraih.
Manajemen Talenta dalam Perusahaan
Talent management adalah strategi atau proses yang dibentuk untuk mengelola, melatih, mendukung, dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada untuk mencapai kapabilitas yang optimal. Proses ini tentu melibatkan identifikasi kemampuan karyawan sehingga bisa ditempatkan di posisi khusus. Selain itu, juga mempertahankan serta memotivasi karyawan dalam jangka waktu yang panjang, sekaligus membantu mengembangkan bakatnya untuk masa depan karir yang lebih baik.
Robert E. Lewis dan Robert J. Keckman menyebutkan bahwa proses manajemen talenta ini dimulai dari perekrutan karyawan, penempatan karyawan pada posisi yang sesuai, hingga mengoptimalkan keterampilan dan kekuatan agar karyawan tersebut tumbuh ke arah yang lebih positif.
Menurut survei yang dilakukan Nugrahani dan Wulansari tahun 2018 seperti yang dilansir Talenta Insight, hampir 60% dari 17.632 koresponden mengaku tidak memiliki kesempatan berkarir di perusahaannya, 73% merasa tidak puas dengan pekerjaannya, dan 54% memiliki background pendidikan yang berbeda dengan pekerjaan yang digelutinya.
Elemen penting dalam penerapan manajemen talenta adalah pengembangan. Namun tanpa dukungan lain, seperti sistem evaluasi kinerja yang baik, pencapaian target suksesi, langkah-langkah penerapan, metode yang digunakan, dan sebagainya, maka pengembangan tidak akan memberi hasil yang baik. Dari hal tersebut, maka segalanya sebenarnya bermula dari proses rekrutmen yang harus benar-benar dilakukan dengan saksama dan dengan SOP yang detail sehingga dapat menyaring karyawan berbakat secara lebih tepat sasaran.
Nanti dari sini, akan bisa dilanjutkan dengan proses berikutnya, yaitu seleksi dan proses pengembangan, dari karyawan berbakat, menjadi karyawan berprestasi, yang kemudian bisa dipromosikan menjadi pemimpin atau leader yang berkualitas. Tentunya semua ini bertujuan untuk keberhasilan perusahaan mencapai target dan pengembangan lanjutan di masa depan. Oleh karena itu, penting sekali mengintegrasikan semua komponen yang memiliki peran besar dalam pengembangan karyawan dengan proses manajemen talenta lainnya.
Lantas apa kaitannya manajemen talenta dan perencanaan karir dengan mental agility? Apa sebenarnya mental agility? Artikel ini akan menjelaskannya.
Mental Agility dalam Manajemen Talenta dan Perencanaan Karir
Mental agility sering juga disebut dengan ketangkasan secara mental. Hal ini bukan hanya soal kecepatan berpikir solutif, namun lebih dari itu. Seseorang yang dikatakan memiliki mental agility adalah yang mampu berpikir, memecahkan masalah, dan kreatif di tempat kerja. Untuk lebih memahami tentang mental agility, Anda bisa mempelajari bahasan mengenai Pengukuran Mental Agility dengan Pendekatan HATS (Harrison Assessments Talent Solution).
Ada banyak cara meningkatkan mental agility. Cari tahu sebanyak mungkin mengenai cara meningkatkannya, kemudian segera terapkan dalam bidang pekerjaan Anda. Mental agility juga memiliki peran besar dalam mendukung kesuksesan Anda dan membuat Anda menjadi lebih produktif, bisa bertukar pikiran dengan rekan lebih baik, dan mampu mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.
Agility sendiri mengacu pada ketajaman dan kecepatan secara emosi dan intelektual. Ini juga berkaitan dengan ide-ide brilian yang bisa Anda berikan kepada perusahaan dan perjalanan karir Anda. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola karyawan yang memiliki mental agility tinggi untuk kepentingan kemajuan perusahaan tanpa mengabaikan kenaikan karir karyawan tersebut.
