E-learning sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an, hanya saja dulu fungsinya masih terbatas. Pada tahun 2000-an muncul yang dinamakan learning management system (LMS). LMS dalam bentuk e-learning berbasis web. Nah, LMS di masa kini sudah semakin canggih karena berbasis artificial intelligence (AI). Learning management system menjadi salah satu solusi pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
Apa Itu Learning Management System Beserta Fungsinya
Pengertian learning management system adalah istilah global untuk sistem komputer yang dikembangkan secara khusus untuk mengelola pembelajaran online atau virtual. Mulai dari mendistribusikan materi hingga memungkinkan terjadinya kolaborasi antara siswa dan guru. Ya, LMS memungkinkan Anda untuk mengelola setiap bagian pembelajaran. Baik itu pendaftaran siswa, penyimpanan hasil tes, hingga menerima tugas secara digital.
Learning management system umumnya dibangun menggunakan beragam bahasa pemrograman, seperti PHP, .Net atau Java. Kemudian terhubung ke database, seperti PostgreSQL, MySQL, atau SQL Server. Saat ini, ada banyak jenis LMS yang bisa dimanfaatkan, di antaranya adalah open source LMS dan closed source LMS.
Perbedaan Open Source LMS dan Closed Source LMS
Open Source LMS
Sistem manajemen pembelajaran atau open source LMS adalah platform yang menyediakan fungsi dasar untuk menyelenggarakan kursus online. Open source LMS dikembangkan oleh satu atau banyak pengembang. LMS jenis dibuka secara umum dan programmer lain bisa secara bebas mengaudit dan mengembangkannya. Kemudian bisa digunakan secara gratis. Anda dapat mencarinya di github, bitbucket dan website penyedia layanan open source gratis lainnya.
Closed Source LMS
Closed source learning manajemen sistem adalah jenis platform yang menyediakan fungsi dasar untuk mengembangkan dan menyelenggarakan aktivitas belajar online. Closed source LMS memberikan fitur rancangan kursus sebagai sarana membuat kursus atau materi. Kemudian menyimpan, mengelola profil pembelajaran, melaporkan nilai dan kemajuan, serta menyediakan fungsi sederhana lainnya.
Closed source LMS merupakan e-learning yang dibangun pengembang pribadi, swasta, dan lainnya. Closed source LMS termasuk perangkat lunak freemium. Artinya ada batas untuk akses gratis, yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan. Selain itu, LMS tipe ini pun dinilai lebih aman.
Contoh Open Source LMS yang Bisa Digunakan Secara Gratis
Moodle
Modular object-oriented dynamic learning environment atau Moodle adalah perangkat lunak yang disediakan untuk kegiatan pembelajaran online. Bisa diakses melalui situs web dan aplikasi, Moodle menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Moodle merupakan salah satu e-learning yang bisa digunakan secara gratis, di bawah lisensi GNU. Moodle dapat diinstal pada komputer, smartphone, dan berbagai sistem operasi lainnya, selama dapat menjalankan PHP dan mendukung database SQL.
Schoology
Schoology merupakan open source LMS yang menyediakan banyak fitur. Baik untuk tenaga pengajar maupun proses training di perusahaan. Ada banyak fitur menarik dengan tampilan visual yang mengesankan di dalamnya. Mulai buku penilaian online, kehadiran siswa, dan merekam fitur yang digunakan oleh siswa. Schoology juga terintegrasi dengan aplikasi cloud terbaru.
Dokeos
Dokeos adalah platform yang menyediakan beberapa template dan fitur untuk membuat kursus. Di Dokeos, Anda dapat mengunjungi halaman video supaya bisa melihat tutorial yang tersedia untuk platform berbasis PHP. Jadi, Anda dapat melihat sekilas bagaimana bagian back-end pada platform kursus bekerja. Mengonversi PowerPoint dan OpenOffice menjadi format SCORM sangat mudah berkat keberadaan fitur "Oogie Quick Learning".
Demikian ulasan mengenai pengertian learning management system, perbedaan open source LMS dan closed source, hingga jenis open source LMS yang bisa digunakan secara gratis. Semoga bermanfaat untuk Anda yang sedang mempersiapkan materi kelas online.
