Bagi kamu yang sering mengikuti acara konferensi TED Talks, nama Simon Sinek tentu tidak asing. Sinek adalah seorang penulis sekaligus ahli etnografi asal Inggris, yang pernah diundang dalam acara TED, The Next Chapter - Season 11 pada tahun 2014 lalu di Kanada.
Sebagai pembicara yang sangat menginspirasi, Sinek pernah mengungkapkan pendapatnya soal influencing. Bagi Sinek, influence lebih dari sekadar memberikan pengaruh terhadap cara berpikir seseorang. Karena influencing adalah kemampuan untuk mempengaruhi hati seseorang, tak hanya pikirannya.
Anda bisa memahami pembahasan ini lebih lanjut dengan membaca artikel sebelumnya yang berjudul Memahami Konsep Influencing Menurut Simon Sinek atau menonton microlearning tentang Konsep Influencing Menurut Simon Sinek.
Setelah paham, Anda bisa kembali ke artikel ini untuk mengetahui cara menjadi leader yang bisa meng-influence tim kerja sehingga dapat bekerja dengan lebih produktif. Yuk, baca selengkapnya.
Cara Jadi Leader yang Bisa Meng-influence Tim Kerja
Jika ingin menjadi leader yang bisa meng-influence tim kerja, kamu perlu memiliki skill influence yang mumpuni. Apakah sulit? Tidak, asalkan kamu bersedia untuk belajar. Yap, kesediaan untuk belajar inilah yang akhirnya membuat kamu memiliki value atau nilai diri di mata orang lain. Lalu, bagaimana caranya menjadi leader yang bisa memberi pengaruh dan berdampak bagi anggota timnya?
1. Pemimpin Harus Terus Belajar
Di era teknologi digital dan internet yang semakin canggih, masalah belajar ini bukan hal yang sulit. Saat ini sudah tersedia banyak aplikasi belajar online maupun platform belajar online yang menyediakan berbagai kursus online gratis maupun kursus online berbayar.
Kamu tinggal pilih materi pembelajaran yang kamu butuhkan. Misalnya ingin jadi pemimpin yang baik, cari saja materi mengenai leadership training, kepemimpinan, dan sebagainya.
Kalau ingin bisa time management atau cara bekerja sama dengan orang lain, juga sudah banyak literatur dan microlearning mengenai hal ini.
2. Paham Konsep Influencing
Influencing adalah suatu konsep di mana seseorang berusaha mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu atau mengubah pikiran mereka. Proses ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti komunikasi persuasif, mempelajari perilaku dan behavior audiens, atau menggunakan keahlian khusus.
Tujuan dari influencing bisa bermacam-macam, termasuk meyakinkan orang untuk mengambil suatu tindakan, mengubah pandangan mereka tentang suatu hal, atau mendapatkan dukungan untuk ide atau proyek tertentu.
Jika ingin mempelajari influencing secara khusus, kamu bisa mempelajarinya dari beberapa microlearning dan kursus online yang tersedia di QuBisa berikut ini:
- Component of Influence.
- Humanizing Influencing Concept.
- Tips to Influencing with Impact.
- Influencing Other dengan Menggunakan Konsep Burning Platform.
- Prinsip-prinsip dalam Influencing.
3. Mau Mendengarkan Pendapat Orang Lain
Seorang leader yang bisa memberi pengaruh dan dapat meng-influence individu di dalam timnya akan dapat meningkatkan kerjasama tim menjadi lebih efektif, solid, bahkan akan terbangun kekerabatan yang erat.
Untuk itu, pemimpin jangan hanya ingin didengar, tetapi juga mau mendengarkan pendapat orang lain, mendengarkan keluh kesah dan kesulitan yang dihadapi tiap-tiap anggota tim.
Kemampuan untuk mendengar ini perlu dilatih dan diasah, karena tidak semua orang bisa dan mau menyediakan waktu dan telinganya untuk mendengar orang lain.
Seorang pemimpin bisa dianggap sebagai the great leader jika senantiasa mau belajar, tidak menggunakan status dan jabatan untuk pembenaran atas pemberian perintah, memiliki perilaku positif, dan mampu bertutur kata positif.
Menjadi leader yang bisa meng-influence tim kerja harus bisa menjadi contoh yang baik dan memberikan motivasi agar siapapun bergerak mengikuti visi dan misi yang direncanakan. Maka untuk menjadi leader yang baik, kamu bisa mempelajari dulu tentang Tujuan Leadership Training dan Manfaat Leadership Training.
